KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah menjalankan kegiatan intelijen asing sejak masa pemerintahan George Washington, tetapi hanya sejak Perang Dunia II kegiatan-kegiatan itu dikoordinasikan di seluruh pemerintahan.
Sebelum serangan pengeboman Pearl Harbor pada 1941, Presiden Franklin D Roosevelt telah mengkhawatirkan adanya kekurangan intelijen di Amerika.
Roosevelt meminta pengacara New York William J. Donovan untuk menyusun rencana badan intelijen, seperti yang dilansir dari situs Federasi Ilmuwan Amerika (FAS).
Baca juga: Mantan Kepala CIA Desak Biden Tak Tutup Mata dan Hukum Keras Putra Mahkota Arab Saudi
OSS didirikan pada Juni 1942. OSS adalah cikal bakal CIA saat ini, seperti yang dilansir dari History.
Roosevelt menunjuk Donovan untuk mengepalai badan yang masih muda saat itu.
Mandat asli OSS adalah mengumpulkan dan menganalisis "informasi strategis" untuk digunakan dalam perang.
Baca juga: Calon Direktur CIA Sebut Kunci Keamanan Nasional AS adalah Perlawanan terhadap China
Dengan OSS, Donovan yang dikenal dengan julukan “Wild Bill”, mampu mengirim penyabot di belakang garis musuh untuk membahayakan instalasi militer, menyebarkan disinformasi untuk menyesatkan pasukan Jepang dan Jerman, serta berupaya merekrut pejuang perlawanan.
Badan tersebut memiliki sekitar 12.000 staf di Washington DC dan di tempat lain, termasuk, misalnya, 500 atau lebih agen lapangan yang bekerja di Perancis yang diduduki Jerman.
Pada akhir Perang Dunia II, Presiden Harry S Truman yang menjabat setelah kematian Roosevelt, tidak melihat perlunya OSS dan menghapusnya.
Dalam satu tahun setelah keputusan itu, dan setelah dimulainya Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, Truman berubah pikiran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.