Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Nation of Islam?

Kompas.com - 03/04/2021, 14:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) kembali diguncang serangan di mana seorang pria menabrak dua petugas di dekat Gedung Capitol. Setelah itu, tersangka menabrakkan mobilnya ke barikade.

Tersangka lantas keluar dari mobil sambil memegang pisau di tangannya. Dia lantas berlari dan menyerang dua polisi.

Tersangka, yang kemudian diidentifikasi sebagai Noah Green, ditembak mati. Satu polisi, William "Billy" Evans, dilaporkan tewas atas serangan tersebut.

Melalui Facebook, Green mengidentifikasi dirinya sebagai pengikut Nation of Islam. Akun Facebook yang cocok dengan Green kini telah dihapus.

Lantas apa sebenarnya Nation of Islam?

Baca juga: Tersangka Penyerangan Gedung Capitol adalah Lone Wolf, Mengaku Pengikut Nation of Islam

Melansir Britannica, Nation of Islam merupakan gerakan sekaligus organisasi yang menggabungkan unsur-unsur Islam tradisional dengan ide-ide nasionalis kulit hitam.

Nation of Islam didirikan oleh Wallace Fard Muhammad pada 1930 di Detroit, Michigan, AS.

Fard Muhammad tiba-tiba menghilang secara misterius pada 1934. Tampuk kepemimpinan Nation of Islam lantas dipegang oleh Elijah Muhammad.

Elijah Muhammad lantas memimpin organisasi tersebut selama 41 tahun berikutnya. Di antara murid-muridnya yang terkenal adalah Malcolm X dan Muhammad Ali.

Dengan pesan pemberdayaan kulit hitam, Nation of Islam tumbuh menjadi salah satu organisasi Afrika-Amerika terbesar di AS sebagaimana dilansir Fox News.

Baca juga: Ketua Partai Islam di Israel Kembali Muncul, Tuntut Perubahan

Malcolm X merupakan sosok yang membawa banyak orang Afrika-Amerika masuk ke dalam Nation of Islam.

Namun, Macolm X sempat membuat pernyataan kontroversi ketika menanggapi kematian Presiden AS John F Kenndy. Hingga akhirnya, Malcolm X dibunuh pada 1965.

Setelah itu, perjalanan Nation of Islam diwarnai oleh kekerasan antara anggota dan mantan anggotanya.

Pada 1973, anggota Nation of Islam menyerbu Hanafi Muslim Center di Washington DC yang didirikan oleh Hammas Abdul Khaalis.

Khaalis merupakan seorang mantan petinggi Nation of Islam. Dalam penyerangan itu, anggota Nation of Islam menyerang keluarganya, membunuh anak-anaknya, dan membuat istri Khaalis lumpuh.

Baca juga: Kiprah Raam, Partai Islam di Israel yang Buat Kejutan di Pemilu

Setelah Elijah Muhammad meninggal pada 1975, putranya, Wallace, mengambil alih kepemimpinan organisasi tersebut.

Wallace kemudian mengganti nama menjadi nama Warith Deen Mohammed dan segera memulai transformasi di tubuh Nation of Islam.

Warith Deen Mohammed adalah sosok yang sangat dipengaruhi oleh Malcolm X dan Islam ortodoks.

Dia mengubah nama Nation of Islam menjadi World Community of al-Islam in the West dan diubah lagi menjadi American Muslim Mission pada 1978.

Warith Deen Mohammed juga secara bertahap mencabut kepentingan rasial dan doktrin nasionalis yang dibawa Fard Muhammad ketika awal-awal mendirikan Nation of Islam.

Baca juga: Partai Islam Secara Mengejutkan Raih Kursi di Parlemen Israel

Perubahan tersebut memuncak pada 1985 dengan pengunduran dirinya secara resmi sebagai kepala American Muslim Mission dan pembubaran organisasi tersebut.

Mayoritas mantan anggota American Muslim Mission mengikutinya ke komunitas Muslim yang lebih besar, di mana dia tetap menjadi tokoh yang dihormati secara luas.

Namun, langkah Warith Deen Mohammed yang mengubah Nation of Islam ke arah ortodoks ditolak oleh beberapa mantan anggota.

Saat Warith Deen Mohammed membawa banyak perubahan ke tubuh Nation of Islam, ada seorang tokoh yang menolak perubahan tersebut bernama Louis Farrakhan.

Pada 1978, Farrakhan mendirikan Nation of Islam sebagai tandingan organisasi yang dipimpin Warith Deen Mohammed.

Baca juga: Australia Akan Berhenti Gunakan Istilah Ekstremis Islam

Nation of Islam yang dipimpin Farrakhan membawa semangat sama yang dibawa oleh Elijah Muhammad.

Farrakhan memulai organisasinya dengan hanya beberapa ribu pengikut tetapi segera membangun kembali gerakan nasional.

Dia menerbitkan buku Elijah Muhammad dan akhirnya membeli bekas masjid Elijah Muhammad di Chicago dan memperbaruinya sebagai markas baru Nation of Islam.

Dia juga memperluas gerakan tersebut secara internasional, membuka kantor di Inggris dan Ghana. Namun demikian, dia didera kritik karena beberapa pernyataan anti-Semitik.

Baca juga: Perempuan Berdaya: 7 Legenda Wanita Bersejarah dalam Islam

Farrakhan terus mendapatkan dukungan atas dorongannya pada bisnis Afrika-Amerika dan upayanya untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba dan kemiskinan.

Pada 1990-an dia telah muncul sebagai pemimpin kaum Afrika-Amerika yang terkemuka.

Farrakhan lantas mengurangi retorika rasialnya dan menggerakkan kelompok itu menuju Islam ortodoks setelah menderita kanker prostat pada 2000.

Diperkirakan ada 10.000 hingga 50.000 orang yang menjadi anggota Nation of Islam.

Baca juga: Sri Lanka Akan Larang Muslim Pakai Burka dan Tutup Seribu Sekolah Islam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com