KOMPAS.com - Baru saja terjadi kecelakaan kereta api di Taiwan yang diperkirakan menewaskan 41 orang, setelah tergelincir dan keluar dari relnya.
Insiden kecelakaan kereta yang penuh sesak itu terjadi di dekat terowongan bawah tanah di Hualien, Taiwan pada Jumat (2/4/2021), sebagaimana yang telah diberitakan oleh Kompas.com sebelumnya.
Insiden di Taiwan itu terjadi tak lama setelah kecelakaan kereta api di Mesir pada Jumat (26/3/2021), yang menewaskan setidaknya 32 orang karena kesengajaan manusia yang memicu rem darurat di salah satu kereta.
Namun jauh pada tahun sebelumnya, pernah terjadi sejumlah kecelakaan kereta api yang paling mengerikan di dunia, hingga menelan ribuan korban jiwa.
Hal itu kemudian menjadi catatan sejarah kecelakaan kereta api pada abad ke-20 dan ke-21, seperti yang dilansir dari Railway-Technology.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api di Taiwan Jadi 41 Orang, Ini Dugaan Penyebabnya
Kecelakaan kereta api, Queen of The Sea, ini disebabkan oleh tsunami di Samudra Hindia yang melanda pada Desember 2004.
Kecelakaan ini disebut sebagai bencana kereta api terburuk dalam sejarah perkeretaapian, karena menyebabkan lebih dari 1.700 orang meninggal dunia.
Kereta api yang kelebihan muatan itu sebelumnya tiba-tiba mengalami banjir di jalur pesisir barat daya Sri Lanka, di Peraliya dekat Telwatta.
Posisi kereta saat itu telah mendekati tujuannya ke kota selatan Galle dalam perjalanan dari Kolombo.
Sesaat kemudian, kereta api dengan 8 gerbong penumpang itu tersapu gelombang, tenggelam, dan hancur.
Kereta Queen of The Sea kembali ke lokomotifnya dan dioperasikan lagi, pada Desember 2008, setelah dilakukan restorasi.
Kecelakaan kereta api di Bihar, India yang menewaskan 800 orang.
Terjadi pada Juni 1981, ketika kereta penumpang melintasi jembatan di atas sungai Bagmati dekat kota Mansi, tiba-tiba badai topan datang.
Kereta tergelincir dari rel dan terjun ke sungai yang menyebabkan kematian ratusan orang.
Kereta tersebut membawa sekitar 1.000 penumpang dalam sembilan gerbong antara Mansi dan Saharsa pada saat kecelakaan terjadi.
Kereta api tersebut juga diyakini mengalami kerusakan rem saat terjadi bencana.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Fatal di Taiwan, 36 Orang Dilaporkan Tewas
Kecelakaan kereta api di Saint-Michel-de-Maurienne, Perancis menyebabkan kematian lebih dari 700 orang dan masih tetap menjadi bencana kereta api terbesar dalam sejarah Perancis.
Kecelakan itu terjadi pada Desember 1917, ketika kereta sepanjang 350 mete yang bermuatan berat tergelincir setelah mengalami kerusakan rem, tepat sebelum stasiun Saint-Michel-de-Maurienne.
Kereta terbakar saat turun ke lembah setelah berangkat dari stasiun Modane.
Kereta dengan berat 526 ton dan 19 gerbong itu berjalan dengan kecepatan tinggi pada saat kecelakaan terjadi.
Kecelakaan kereta api di stasiun Ciurea di Rumania menyebabkan korban jiwa lebih dari 600 orang, pada Januari 1917.
Kerusakan rem menyebabkan kereta tergelincir dan mengalami kebakaran, setelah pengalihan loop untuk mencegah tabrakan dengan kereta lain di stasiun Ciurea.
Kereta api dengan 26 gerbong itu membawa sekitar 1.000 orang dari Iasi ke Barlad pada saat kejadian.
Para korban kecelakaan kereta api 1917 itu di antarnya, sejumlah tentara dan pengungsi yang melarikan diri dari serangan Jerman.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Tewaskan 32 Orang, Presiden Mesir Keluarkan Ancaman
Kecelakaan kereta Guadalajara di Meksiko menyebabkan kematian lebih dari 600 orang.
Bencana tersebut terjadi pada Januari 1915 akibat rem putus saat kereta sedang berjalan di turunan yang curam.
Kereta tergelincir dari rel dan jatuh ke ngarai dekat Guadalajara, yang menyebabkan kematian banyak orang dengan terlempar dari kereta karena menikung dengan kecepatan tinggi.
Sekitar 300 orang selamat dari kecelakaan tersebut.
Kereta tersebut membawa penumpang dari Colima ke Guadalajara di pantai Pasifik saat kecelakaan terjadi.
Kereta dengan 20 gerbong itu khusus diperuntukkan bagi keluarga pasukan Venustiano Carranza di tengah Revolusi Meksiko.
Bencana kereta api pada Juni 1989 di dekat kota Ufa di Uni Soviet, mengakibatkan korban tewas sebanyak 575 orang dan tetap menjadi bencana kereta api paling mematikan dalam sejarah Rusia dan Soviet.
Bencana tersebut terjadi karena awan yang sangat mudah terbakar yang diciptakan oleh tumpahan gas cair dari pipa yang meledak di dekat jalur kereta api, di mana dua kereta penumpang saling melintas antara Ufa dan Asha.
Kereta tersebut membawa total sekitar 1.300 penumpang pada rute Adler-Novosibirsk pada saat kecelakaan kereta api terjadi.
Kekuatan ledakan besar, yang diperkirakan setara 10 kiloton TNT, membakar 7 gerbong sepenuhnya, dan menghancurkan 37 gerbong kereta dan dua lokomotif.
Kecelakaan tersebut menyebabkan lebih dari 800 orang luka-luka.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 32 Orang Tewas
Sebanyak 520 orang menjadi korban kecelakaan kereta api yang terjadi di dekat Balvano di Italia selatan pada Maret 1944.
Kecelakaan tersebut menjadi bencana kereta api terburuk yang pernah ada di negara itu.
Itu juga dianggap sebagai salah satu kecelakaan kereta api paling tidak biasa abad ini.
Bencana tersebut terjadi akibat gas karbon monoksida dari mesin uap lokomotif No. 8017, ketika terhenti dengan semua gerbong berada di kemiringan curam di dalam terowongan Armi.
Batu bara berkualitas rendah menghasilkan karbon monoksida beracun yang menyebabkan kematian.
Penumpang dan awak tidak menyadari bahaya karena asap dengan perlahan menyebar.
Beberapa orang dalam beberapa gerbong terakhir selamat karena mereka telah melarikan diri sebelum gas beracun mencapai tempatnya.
Baca juga: Sejarah Kereta Api di Dunia, Penemu dan Perkembangannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.