Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kelompok Teroris yang Paling Mematikan di Dunia, dari ISIS hingga Boko Haram

Kompas.com - 02/04/2021, 14:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Terorisme yang berkembang sejak Revolusi Perancis, sekitar 1790-an, kini eksis dengan 4 kelompok teroris yang diperhitungkan paling mematikan di dunia, yaitu ISIS, Taliban, Al-Shabaab, dan Boko Haram.

Sekitar 18.814 kematian di seluruh dunia karena aksi terorisme, lebih dari setengahnya disebabkan oleh 4 kelompok militan tersebut, seperti yang dilansir dari Forbes pada 2018.

Menurut Global Terrorism Index 2018, yang disusun oleh Institute for Economics & Peace (IEP), keempat organisasi ini bertanggung jawab atas 10.632 kematian pada 2017.

Tindakan mereka berkontribusi pada ketidakstabilan di beberapa negara paling berbahaya di dunia, termasuk Afghanistan, Irak, Nigeria, Somalia, dan Suriah.

Selama dekade terakhir, mereka menyumbang 44 persen dari semua kematian akibat terorisme.

Baca juga: Polisi Inggris Selidiki Istri Presiden Suriah atas Tuduhan Terorisme

1. ISIS

Dalam foto yang diambil dari video terbaru yang dirilis ISIS, terlihat anggota pasukan ISIS bersiap untuk memenggal sejumlah orang yang belakangan dipastikan sebagai anggota militer Suriah.AFP Dalam foto yang diambil dari video terbaru yang dirilis ISIS, terlihat anggota pasukan ISIS bersiap untuk memenggal sejumlah orang yang belakangan dipastikan sebagai anggota militer Suriah.

Di dunia Arab, ISIS dikenal dengan beberapa nama, yaitu ISIL dan Daesh.

Data menunjukkan 4.350 kematian di dunia pada 2017 disebabkan oleh ISIS, sehingga disebut kelompok teroris paling mematikan di dunia.

Sebagian besar dari kelompok ini disebutkan telah dikalahkan di wilayah asalnya, di Suriah dan Irak, tetapi mereka tetap bisa melancarkan serangan teror di negara-negara tersebut.

Pengaruh mereka juga telah menginspirasi individu dan kelompok yang berafiliasi untuk melakukan serangan di bagian lain Timur Tengah serta Eropa dan Asia.

ISIS cenderung lebih memilih aksi pemboman atau ledakan. Namun, itu sesekali juga melakukan penyanderaan dan pembunuhan.

Sementara, disebutkan Forbes bahwa pada 2018, kekuatan ISIS terlihat semakin berkurang.

Pada 2017, terjadi serangan 22 persen lebih sedikit dari tahun sebelumnya, dengan jumlah kematian turun dari 9.150 pada 2016 menjadi 4.350 pada 2017.

Jumlah kematian per serangan juga turun dari 8 pada 2016 menjadi 5 per serangan pada 2017.

Baca juga: Kotanya Direbut ISIS, Semua Warga Palma di Mozambik Kabur

2. Taliban

Pasukan Taliban.AFP PHOTO Pasukan Taliban.

Taliban merupakan kelompok teroris yang berbasis di Afghanistan dan telah melancarkan tensi perang terhadap sekutu AS sejak 2001.

Taliban ini terbukti sangat militan. Pada pertengahan 2017, ia menguasai sekitar 11 persen negara dan memperebutkan 29 persen dari 398 distrik di Afghanistan.

Kelompok teror ini aktif menyerang di 70 persen provinsi Afghanistan.

Pada 2017, pasukan Taliban bertanggung jawab atas 699 serangan yang menyebabkan 3.571 kematian, dengan serangan bersenjata dan pemboman sebagai bentuk serangan yang paling umum dilakukan.

Selain itu, afiliasinya di negara tetangga Pakistan, Tehrik-i-Taliban Pakistan, bertanggung jawab atas 56 serangan lebih lanjut dan 233 kematian.

Tindakan Taliban menjadi lebih mematikan dalam setahun terakhir, menewaskan rata-rata 5,1 orang per serangan pada 2017 atau naik dari 4,2 orang dibanding tahun sebelumnya.

Kelompok teroris tersebut telah menyesuaikan taktiknya dalam beberapa tahun terakhir, mengalihkan fokusnya dari sasaran serangan terhadap masayarakat sipil menjadi ke personel polisi dan militer.

Taliban membunuh 2.419 personel polisi dan militer pada 2017, naik dari 1.782 pada tahun sebelumnya.

Jumlah serangan terhadap target tersebut juga meningkat dari 369 pada 2016 menjadi 386 pada 2017.

Di saat yang sama, jumlah kematian warga sipil yang disebabkan oleh Taliban turun menjadi 548 pada 2017, dibandingkan dengan 1.223 pada 2016.

Baca juga: Intelijen AS Waspadai Afghanistan Akan Segera Dikuasai Milisi Taliban

3. Al-Shabaab

Pasukan kelompok militan Somalia, Al-Shabaab.AP Photo Pasukan kelompok militan Somalia, Al-Shabaab.

Kelompok militan Al-Shabaab mulai muncul pada 2006, yang merupakan afiliasi dari Al-Qaeda dan wilayah operasi utamanya adalah Somalia, terkadang di Ethiopia, Kenya dan Uganda.

Al-Shabaab adalah kelompok teroris paling mematikan di sub-Sahara Afrika pada 2017, yang bertanggung jawab atas 1.457 kematian. Jumlahnya meningkat 93 persen dari tahun sebelumnya.

Dua pertiga dari kematian terjadi di ibu kota Somalia, Mogadishu. Insiden terparah terjadi pada Oktober 2017, ketika 588 orang tewas dan 316 lainnya luka-luka dalam ledakan di luar Hotel Safari di daerah kota Hodan.

Banyak negara yang paling parah mendapatkan dampak terorisme telah mengalami penurunan jumlah kematian selama beberapa tahun terakhir, termasuk Afghanistan, Irak, Suriah, Nigeria, dan Pakistan.

Pengecualian terhadap Somalia, karena tindakan terorisme Al-Shabaab telah menyebabkan hampir 6.000 kematian terjadi di negara itu sejak 2001.

Baca juga: Kelompok Al-Shabaab Serang Elite Hotel di Somalia, 10 Orang Tewas

4. Boko Haram

Pemimpin kelompok teroris Boko Haram, Abubakar ShekauAFP PHOTO Pemimpin kelompok teroris Boko Haram, Abubakar Shekau

Kelompok teroris Boko Haram, yang juga dikenal dengan nama Jama'tu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad, berbasis di Nigeria.

Kelompok ini sebelumnya pernah menjadi kelompok teror mematikan nomor wahid di dunia, kemudian telah menurun sejak 2014.

Pada 2017, dikabarkan kelompok terorisme ini mulai terpecah menjadi faksi yang berbeda. Yang terbesar adalah faksi Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP).

Sejak muncul di timur laut Nigeria pada 2002, kelompok ini telah menyebar ke negara-negara terdekat lainnya, seperti Chad, Kamerun dan Niger.

Kelompok ini telah bersumpah setia kepada ISIS.

Kematian akibat teror di Nigeria sekitar 2017, turun 83 persen dari puncak 2014, yang menunjukkan bahwa pasukan keamanan kawasan, dibantu oleh sekutu internasional, berdampak pada kelompok-kelompok seperti Boko Haram.

Namun, pertempuran itu masih jauh dari kemenangan. Boko Haram melakukan 40 persen lebih banyak serangan dan bertanggung jawab atas 15 persen lebih banyak kematian pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagian besar serangan Boko Haram pada 2017, dilakukan di Nigeria, terutama di Negara Bagian Borno dengan jumlah yang lebih kecil di Kamerun dan Niger.

Kelompok itu menjadi terkenal karena penyanderaan massal serta memperalat anak-anak dan wanita sebagai pelaku bom bunuh diri.

Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Khusus Nigeria, 33 Anggota Boko Haram Tewas

Kelompok teroris lainnya

Kelompok militan Al-Nusra yang berafiliasi ke Al-Qaeda termasuk di dalam daftar kelompok teroris yang diawasi Amerika Serikat.AFP Kelompok militan Al-Nusra yang berafiliasi ke Al-Qaeda termasuk di dalam daftar kelompok teroris yang diawasi Amerika Serikat.

Di luar empat organisasi mematikan ini, banyak sekali kelompok teroris lainnya yang aktif di seluruh dunia.

Banyak dari kelompok lainnya kecil-kecil, tapi ada juga yang besar, termasuk Al-Qaeda yang diperkirakan memiliki 30.000 pasukan milisi di 17 negara di Timur Tengah dan Afrika.

Di Suriah, ada banyak kelompok teroris, termasuk Hayat al-Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Jabhat Fateh al-Sham dan Al-Nusra) dan Jaysh al-Islam. Masing-masing mereka bertanggung jawab atas 176 dan 127 kematian pada 2017.

Di Pakistan, kelompok paling aktif termasuk Lashkar-e-Jhangvi dan Khorasan Chapter of the Islamic State, yang juga aktif melintasi perbatasan di Afghanistan.

Di negara tetangga India, kelompok paling mematikan pada 2017 adalah Partai Komunis India (Maois), juga dikenal sebagai Naxal, yang bertanggung jawab atas 205 kematian dan 190 insiden.

Di Yaman, kelompok paling aktif adalah pemberontak Houthi, yang berperang secara brutal melawan koalisi pimpinan Saudi yang mendukung pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.

Definisi terorisme yang digunakan oleh Institute for Economics & Peace adalah yang mencakup serangan oleh aktor non-negara. Artinya, penargetan warga sipil oleh pasukan pemerintah Saudi dan sekutunya tidak termasuk dalam Indeks Terorisme Global.

Baca juga: Dugaan Serangan Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Internasional
Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Internasional
Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com