Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Estonia, Negara "Paling Tidak Religius", Paganisme yang Masih Membudaya

Kompas.com - 01/04/2021, 22:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Agama memainkan peran penting dalam hidup manusia, menurut sebagian orang. Namun, hampir semua orang Estonia berpendapat sebaliknya.

Hanya 20 persen orang Estonia yang berpendapat agama memainkan peran penting dalam hidup mereka.

Dengan pemikiran itu, Estonia dinobatkan sebagai negara paling tidak religius di dunia, seperti yang dilansir dari BBC pada 2011.

Baca juga: Bongkar Misteri Karamnya Kapal Feri Estonia, Swedia Izinkan Penyelidikan Bawah Laut

Menara menghiasi kota tua, lonceng berbunyi pada hari ibadah Minggu dan nyanyian terdengar dari gereja-gereja saat pengunjung masuk dan keluar.

Jika diamati lebih dekat, bahwa banyak dari pengunjung gereja itu adalah turis.

Saat berkunjung ke Gereja Kubah Lutheran kota yang besar pada suatu Minggu, hampir semua dari 70 jemaah ternyata turis dari Belanda.

Biasaanya, maksimal hanya 15 orang Estonia yang datang ke gereja.

Pejabat tinggi gereja, Arho Tuhkru, ini bukan masalah baru. "Orang percaya, tapi mereka tidak mau menjadi anggota Gereja," ujarnya.

"Kami tidak memiliki tradisi seperti itu di mana seluruh keluarga datang ke gereja," ungkap Tuhkru.

Hal itu menjadi tren yang terlihat di setiap tingkatan masyarakat. Di sekolah-sekolah, agama tidak ditonjolkan sebagai kurikulum pendidikan.

Baca juga: Pasangan Beda Agama di India Cemas Setelah Muncul Peraturan Baru

Dalam pelajaran sejarah, anak muda Estonia belajar tentang gelombang invasi yang dipimpin oleh Jerman dan Denmark, yang membawa agama Kristen ke negara itu.

Agama kemudian dilihat sebagai keyakinan para penjajah, yang ditolak oleh mayoritas.

"Saya pikir salah satu alasan utama mengapa kita saat ini dapat berbicara tentang Estonia sebagai masyarakat sekuler adalah karena identitas nasional dan agama tidak tumpang tindih," kata Ringo Ringvee, penasihat di departemen urusan agama Estonia.

Masalah lainnya adalah bahasa. Banyak orang Estonia yang tidak memahami misionaris asing yang datang untuk menyampaikan kotbah kepada mereka.

Selama hampir seluruh masa pemerintahan Soviet, yang berakhir pada 1991, ibadat umum tidak dianjurkan.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com