Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KISAH MISTERI] Kuburan Kapal Tanjung Harapan, Jalur Alternatif Berbahaya dari Terusan Suez

Kompas.com - 01/04/2021, 18:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Tapi secara umum, risiko yang diambil kapal saat ini juga akan jauh lebih sedikit, meski harus melewati rute berbahaya seperti Tanjung Harapan.

Kapal masa kini sudah banyak dipersenjatai dengan beragam alat bantu pendukung navigasi. Mulai dari navigasi GPS, prakiraan cuaca, hingga jangkar otomatis.

Beberapa kapal bahkan memiliki sistem yang dikenal sebagai pemosisian dinamis. Perangkat ini menggunakan motor tersinkronisasi supaya kapal tidak mudah terjungkal.

Baca juga: Pengalaman Terusan Suez Macet Dimanfaatkan Rusia untuk Tawarkan Rute Laut Utara

Walau begitu risiko bukan berarti hilang sama sekali. Bangkai kapal baru di masa kini beberapa terjadi karena kesalahan manusia, atau cuaca yang tidak terduga.

Pada 2003, sebuah kapal kargo bernama Sealand Express membawa 33 kontainer. Kapal kargo itu kandas di gumuk pasir dekat Cape Town setelah menyeret jangkarnya dalam angin kencang, sebuah insiden yang dituduhkan pada kru yang lambat bereaksi.

Kecelakaan itu terjadi pada Agustus menjelang akhir musim dingin di Belahan Bumi Selatan, yang membawa angin sangat kencang. Musim angin dimulai pada Maret.

Padahal ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan muatan kapal Ever Given yang tersangkut di Terusan Suez. Kapal raksasa itu dapat membawa lebih dari 10.000 kontainer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com