Shan adalah etnis minoritas Myanmar terbesar, diperkirakan berjumlah 6 juta.
Mereka tersebar di seluruh negara bagian Shan yang besar dan ke negara bagian Kayah (Karen) dan Kachin, serta divisi Mandalay tengah.
Suku Shan sebagian besar beragama Buddha, memiliki bahasa dan aksara sendiri, serta memiliki hubungan dekat dengan kelompok etnis Tai di barat daya China.
Pada satu titik, negara bagian Shan memproduksi sekitar setengah dari opium dunia, yang dikendalikan oleh panglima perang Shan, Khun Sa.
Dalam pemilihan umum, Shan diwakili oleh partai etnis terbesar mereka, yaitu Partai Demokratik Kebangsaan Shan.
Baca juga: Balita Myanmar Selamat dari Serangan Udara Militer Saat dalam Pangkuan Ayahnya yang Tewas
Mon dianggap sebagai salah satu kelompok etnis tertua di Burma dan telah membawa agama Buddha ke negara itu. Kebanyakan Mon masih menganut agama tersebut.
Mereka kebanyakan tinggal di selatan negara itu, tetapi memiliki hubungan dekat dengan Thailand dan Khmer di Kamboja.
Partai Negara Bagian Mon Baru (NMSP) mengadakan gencatan senjata dengan junta militer yang memberinya kendali atas negara bagian.
Namun, etnis Mon dilaporkan masih kerap mengalami serangan rutin oleh pasukan junta.
Selain itu, para analis mengatakan gerakan pasukan Mon telah dilemahkan oleh perpecahan internal.
Suku Karen adalah etnis minoritas terbesar kedua di Myanmar, bertempur bersama Inggris melawan Jepang dalam Perang Dunia II.
Mereka dijanjikan sebuah negara merdeka sebagai gantinya, tetapi itu tidak pernah terjadi.
Justru sejak itu, mereka dipandang sebagai kaki tangan musuh oleh mayoritas pemerintah Myanmar dan menghadapi penindasan brutal.
Akibatnya, puluhan ribu orang Karen, yang kebanyakan di antaranya beragama Kristen, telah meninggalkan rumah mereka dan tinggal di luar negeri atau dalam persembunyian.
Meskipun, banyak orang Karen masih tinggal di negara bagian Kayah (Karen), mereka tersebar luas, yang membuat perwakilan politik lebih sulit.
Orang Rakhine menjadi mayoritas di negara bagian Arakan dan diperkirakan berjumlah sekitar 5 persen dari populasi Myanmar.
Orang Rakhine juga tinggal di bagian selatan Bangladesh dan sebagian besar beragama Buddha Theravada.
Beberapa partai etnis Rakhine ikut serta dalam pemilu, dengan perwakilan partai yang terbesar adalah Partai Pembangunan Nasional Rakhine.
Baca juga: Takut Dijatuhi Bom, Warga Myanmar Gali Bunker Perlindungan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.