Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2021, 12:57 WIB

KOMPAS.com - Baru-baru ini di Indonesia muncul peristiwa yang mengarah pada aksi terorisme.

Pada Rabu (31/3/2021), di Mabes Polri Jakarta Selatan terjadi penembakan yang dilakukan oleh seorang wanita sebagai pelaku dugaan serangan teror.

Melalui video yang viral, wanita tu diidentifikasi menggunakan baju gamis panjang hitam dengan kerudung biru. Ia menyelinap masuk ke kompleks polisi.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing | Kelompok Etnik Bersenjata Myanmar Siap Lawan Militer

Sesaat suara tembak-menembak pecah, wanita itu tersungkur ke tanah, dilumpuhkan oleh polisi hingga tewas.

Peristiwa di Mabes Polri Jakarta terjadi tak lama setelah Polisi melakukan sejumlah penggerebakan terhadap terduga teroris dan bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Banyak peristiwa sebelumnya telah terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri, yang disebut-sebut sebagai aksi terorisme. Lalu, apakah terorisme itu?

Melansir Britannica, berikut penjelasan tentang terorisme yang dirangkum oleh Kompas.com:

Baca juga: Dugaan Serangan Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing

Terorisme adalah suatu tindakan yang menggunakan kekerasan dan memperhitungkan untuk menciptakan iklim ketakutan secara umum dalam suatu lingkungan tertentu, yang bertujuan menghasilkan tujuan politik tertentu.

Terorisme telah dipraktikkan oleh generasi politik baik sayap kanan dan kiri, dari kelompok nasionalis atau agama, oleh kaum revolusioner, dan bahkan oleh lembaga negara, seperti tentara, badan intelijen, dan polisi.

Definisi terorisme pertama kali diciptakan pada 1790-an, untuk merujuk pada teror yang digunakan selama Revolusi Perancis oleh kaum revolusioner terhadap lawan mereka.

Maximilien Robespierre dari Partai Jacobin menerapkan Rezim Teror, yang mana pemerintah melakukan eksekusi masal dengan menggunakan guillotine.

Meskipun penggunaan istilah "terorisme" dalam era ini menyiratkan tindakan kekerasan oleh negara terhadap musuh domestiknya, namun sejak abad ke-20 penggunaan istilah tersebut berkembang.

"Terorisme" paling sering digunakan untuk merujuk pada kekerasan yang ditujukan kepada pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam upaya untuk mempengaruhi kebijakan atau menggulingkan suatu rezim pemerintahan yang ada.

Baca juga: Perencana Aksi Teror Masjid Singapura Terinspirasi Penyerangan di Christchurch

Terorisme tidak memiliki definisi secara hukum di dalam yuridiksi, tapi umumnya memiliki beberapa elemen yang sama.

Terorisme melibatkan penggunaan atau ancaman kekerasan dan berupaya menciptakan ketakutan, tidak hanya terhadap korbannya langsung, tetapi juga kepada khalayak luas di sekitar korban.

Tujuan terorisme secara umum adalah menghancurkan rasa aman publik di tempat-tempat yang mereka kenal.

Sasaran utamanya, sering kali mencakup bangunan atau lokasi tertentu yang merupakan simbol ekonomi atau politik penting, seperti kedutaan atau instalasi militer.

Sedangkan, harapan teroris umumnya adalah tindakan terornya akan mendorong penduduk untuk menekan para pemimpin politik menuju tujuan politik tertentu.

Sejak abad ke-20, ideologi dan oportunisme politik telah menyebabkan sejumlah negara terlibat dalam terorisme internasional, seringkali dengan kedok mendukung gerakan pembebasan nasional.

Oleh karena itu, menjadi umum jika diungkapkan bahwa “Salah satu pria teroris adalah pejuang kemerdekaan orang lain.”

Perbedaan antara terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan politik menjadi kabur, khususnya karena banyak kelompok gerilyawan sering menggunakan taktik teroris.

Baca juga: Polisi Akhirnya Pecahkan Kasus Pemerkosa Berantai yang Teror Perkumpulan Mahasiswa Kulit Hitam Selama Satu Dekade

Jenis terorisme

Sejauh ini ada tipologi populer yang mengidentifikasi istilah terorisme ke dalam 3 kelas, yaitu revolusioner, subrevolusioner, dan pembangunan.

Praktisi terorisme revolusioner mengupayakan penghapusan total sistem politik dan menggantinya dengan struktur baru.

Contoh modern dari aktivitas terorisme jenis revolusisner adalah kampanye oleh Brigade Merah Italia, Fraksi Tentara Merah Jerman (Gang Baader-Meinhof), kelompok separatis Basque ETA, serta Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Terorisme subrevolusioner bukan untuk menggulingkan rezim yang ada, tetapi untuk memodifikasi struktur sosial politik yang ada, sehingga agak lebih sulit untuk diidentifikasi.

Contoh terorisme ini bisa dilihat di ANC dan kampanyenya untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan .

Terorisme jenis ketiga, sering disebut terorisme yang disponsori negara, digunakan oleh pemerintah, atau pihak dari faksi dalam pemerintahan, terhadap warga negara pemerintah. Misalnya, Uni Soviet dan sekutunya yang diduga mendukungan luas terorisme internasional selama Perang Dingin.

Contoh lainnya, berbagai negara Muslim, seperti Iran dan Suriah yang disebut memberikan bantuan logistik dan keuangan kepada kelompok-kelompok revolusioner Islam, yang terlibat dalam kampanye melawan Israel. 

Baca juga: 2 Hakim Wanita Ditembak Mati di Afghanistan, Teror Pembunuhan Makin Marak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Internasional
9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

Internasional
15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Internasional
Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Internasional
Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Internasional
Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Internasional
5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

Internasional
Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Internasional
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Internasional
20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

Internasional
Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Internasional
Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Internasional
Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Internasional
Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com