Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kejahatan Perang Suriah di Bawah Rezim Assad dalam Satu Dekade

Kompas.com - 31/03/2021, 17:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Di bawah pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad, kejahatan perang di Suriah kekal selama satu dekade.

Selama Perang Saudara di Suriah sejak 2011, penindasan warga sipil dan penghancuran oposisi terjadi dengan menggunakan senjata kimia, pemerkosaan, penyiksaan, yang ditargetkan di permukiman warga sipil dan organisasi teroris.

Pada 2021, korban tewas di Suriah akibat Perang Saudara mencapai 388.000 orang, seperti yang dilaporkan Kompas.com sebelumnya.

Angka korban tewas itu bertambah sebanyak 1.000 hanya dalam waktu 3 bulan setelah pengumuman pada Desember 2021 yang ada sebanyak 387.000.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi hak asasi manusia (HAM) independen, mencatat bahwa banyak aktor yang terlibat dalam penindasan brutal rezim Assad terhadap Perang Saudara, yang dimulai pada Maret 2011.

Baca juga: 10 Tahun Perang Saudara di Suriah, PBB Kesulitan Galang Dana Bantuan

Namun, siapa yang memberikan instruksi dan puncak rantai komando untuk melakukan kejahatan perang yang diikuti oleh anggota rezim?

Menurut informasi koresponden Anadolu Agency (AA), Assad dan Biro Keamanan Nasional negara, memutuskan untuk membentuk tim pejabat keamanan tingkat tinggi, yang disebut "Krisis Tahanan".

Tim itu menargetkan para pengunjuk rasa damai yang dimulai pada Maret 2011, seperti yang dilansir dari Daily Sabah pada Juni 2020.

Tim itu dipimpin oleh Kepala Staf Umum Hassan Ali Turkmani. Sementara, anggotanya terdiri dari Menteri Pertahanan Dawoud Rajiha, Wakil Menteri Pertahanan Assef Shawkat, Menteri Dalam Negeri Mohammad al-Shaar.

Selain itu, ada kepala intelijen umum Ali Mamlouk, bersama dengan anggota departemen keamanan politik, intelijen militer, dan intelijen udara.

Lalu, dari Unit Perlindungan Rezim, Departemen Keamanan Kriminal, unit polisi dan pasukan khusus, elemen Partai Baath, organisasi, dan milisi yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan.

Baca juga: Rusia Gempur Wilayah Barat Laut Suriah, Dekat Perbatasan Turki

Komite keamanan tersebut terdiri dari 4 unit intelijen yang beroperasi di seluruh Suriah, yaitu Cabang Keamanan Politik, Cabang Intelijen Militer, Direktorat Intelijen Umum, dan Direktorat Intelijen Udara.

Komite keamanan, yang dibentuk oleh Assad dan memiliki cabang di setiap wilayah dan provinsi, termasuk di antara institusi yang bertugas menekan demonstrasi dengan otoritas penuh Crisis Cell.

Komite, yang menekan pengunjuk rasa di tingkat provinsi dan regional, membentuk tim yang terdiri dari militer, intelijen, polisi, pasukan khusus, dan personel perlindungan rezim.

Semua tim menerapkan kebijakan penangkapan dan eksekusi sewenang-wenang dengan mencari massa yang menghadiri, mengorganisir, dan mendukung demonstrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com