Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Ferdinand de Lesseps, Inisiator Pembangunan Terusan Suez

Kompas.com - 28/03/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Pekerjaan di Terusan Suez dimulai pada April 1859. Butuh sepuluh tahun yang panjang hingga akhirnya kanal itu selesai.

Kanal dibuka pada 17 November 1869, diresmikan oleh Permaisuri Eugenie. Keberadaannya mengubah arah perdagangan dunia dan menjadikan Ferdinand de Lesseps sebagai orang yang sangat terkenal.

Sikap Inggris berubah ketika kanal itu dianggap sukses. Ferdinand diperlakukan sebagai selebriti hebat pada kunjungan berikutnya ke Inggris.

Pada 1875, pemerintah Mesir menjual sahamnya di kanal tersebut. Perdana menteri Inggris, Benjamin Disraeli, membeli kendali efektif Perusahaan Kanal setelah itu.

Baca juga: Terusan Suez Terblokade, Militer AS Siap Bantu Keluarkan Kapal Ever Given

Pembuatan kanal lainnya

Pada 1879, sebuah kongres internasional diadakan di Paris. Hasil pertemuan ini menyetujui pembangunan Terusan Panama.

Ferdinand, saat itu berusia 74 tahun, ditunjuk sebagai pemimpin proyek. Dia pun menyanggupi permintaan itu meski usianya semakin lanjut.

Dia pergi ke New York pada Februari 1880 untuk mengumpulkan uang untuk proyek tersebut. Disana pertemuan diadakan dengan Presiden Amerika Serikar ke -19 Rutherford Hayes, dan pemangku kepentingan lainnya.

Proyek ini diperkirakan memakan waktu delapan tahun dengan biaya penyelesaian mencapai 658 juta franc (nyaris Rp 100 miliar saat ini).

Pekerjaan di kanal dimulai pada 1882. Tapi prosesnya terhenti karena kesulitan teknis. Banyak tantangan yang dihadapi dalam pengerjaan kanal di daerah tropis basah tersebut.

Keadaan diperparah dengan longsor yang berulang kali terjadi. Akibatnya tanah seringkali kembali terdorong ke dalam bagian-bagian yang sudah digali.

Belum lagi adanya epidemi malaria dan demam kuning di wilayah itu.

Baca juga: Evakuasi Kapal Ever Given Gagal pada Hari Keempat Terusan Suez Macet

Banyaknya tantangan dalam pembangunan ditambah dengan masalah korupsi, membuat The Panama Canal Company bangkrut pada Desember 1888. Pada Februari 1889 perusahaan ini dilikuidasi.

Kegagalan ini kemudian disebut sebagai skandal Terusan Panama. Beberapa politisi dan jurnalis Perancis diketahui menerima suap dalam kasus ini.

Pada Februari 1893, Ferdinand dan putranya Charles Théodore de Lesseps dan yang lainnya, diadili. Mereka kemudian dinyatakan bersalah.

Ferdinand didenda dan dijatuhi hukuman penjara. Pengadilan Kasasi kemudian membatalkan hukuman penjaranya.

Ferdinand De Lesseps yang berusia 89 tahun meninggal di Château de La Chesnaye di Guilly Perancis tengah, pada 7 Desember 1894.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com