Dengan begitu, pelayaran dapat memotong perjalanan laut yang panjang di sekitar Afrika.
Ferdinand terpesona oleh pekerjaan itu dan mendapatkan ide untuk membangun kanal melintasi tanah genting Afrika tersebut.
Namun ide itu tidak bisa segera diwujudkannya. Dia masih harus mengemban tanggung jawab untuk mengelola Konsulat Jenderal di Alexandria pada 1833 dan bekerja di posisi ini sampai 1837.
Selama waktu ini, dia selamat dari wabah yang melenyapkan lebih dari sepertiga penduduk Kairo dan Alexandria.
Di Mesir, ia sempat mengenal dan membangun relasi dengan Said Pasha, putra Raja Mesir. Ferdinand menjadi terpesona dengan budaya Mediterania dan Timur Tengah dan pertumbuhan perdagangan Eropa Barat.
Dia kembali ke Perancis pada akhir 1837. Usai penempatan di Spanyol dan Italia, pada 1849 Ferdinand pensiun setelah berselisih pendapat dengan pemerintah Perancis.
Baca juga: 10 Fakta Terusan Suez: Tempat Lahir Patung Liberty, Rusak Parah karena Perang
Pada 1854, dia mengetahui bahwa Said Pasha, seorang teman lamanya saat bertugas di Alexandria, telah diangkat menjadi Raja Muda Mesir.
Ferdinand baru merasa itulah saat yang tepat untuknya mewujudkan impian membangun Terusan Suez.
Dia pergi ke Alexandria untuk mengunjungi Said Pasha. Keduanya lalu menandatangani konsesi yang memberinya wewenang untuk membangun Terusan Suez pada 30 November 1854.
Dua insinyur Perancis, Louis Maurice Adolphe dan Linant de Bellefonds, ditunjuk menggambar desain pertama untuk proyek jalur yang menghubungkan langsung antara Mediterania dan Laut Merah ini.
Skema awal itu mengalami sedikit modifikasi dan diadopsi oleh komisi insinyur internasional pada 1856.
Mendapat lampu hijau dari komunitas internasional itu, bukan berarti rencananya mulus. Tahap awal pembangunan Terusan Suez harus berjuang mengumpulkan modal finansial yang cukup untuk proyek tersebut.
Ferdinand gagal mendapatkan dukungan dari pemerintah Inggris, meski sudah melakukan sejumlah perjalanan ke London.
Baca juga: Terusan Suez Ditutup, 200 Kapal Antre, Kerugian Dunia Tak Terhitung
Tapi dia tidak menyerah, berkat kegigihannya dukungan finansial akhirnya didapat dari kaisar Perancis Napoleon III dan investor lainnya.
Dia juga berinteraksi dengan warga Perancis dan mendorong mereka berkontribusi terhadap modal yang dibutuhkan.
Dengan bantuan modal yang terkumpul, Perusahaan Terusan Kapal Suez Universal kemudian didirikan pada 1858. Inilah perusahaan yang akan membangun Terusan Suez.
Ferdinand bukanlah insinyur pembuat kanal tersebut. Prestasinya terletak pada pengorganisasian dukungan politik dan keuangan yang diperlukan dalam proyek.
Hal itu memberikan dukungan teknis yang diperlukan untuk proyek sebesar itu.