Teknologi baru mempercepat pembangunan Terusan Suez, dan perusahaan itu terus membuat kemajuan pesat selama dua tahun terakhir konstruksi.
Baca juga: Evakuasi Kapal Ever Given Gagal pada Hari Keempat Terusan Suez Macet
Ketika Terusan Suez hampir selesai pada 1869, pematung Perancis Frédéric-Auguste Bartholdi mencoba meyakinkan Ferdinand de Lesseps dan Pemerintah Mesir agar dia bisa membangun patung yang rencananya ditempakan di "pintu masuk" kanal itu.
Terinspirasi oleh Colossus of Rhodes, Bartholdi membayangkan patung setinggi 27 meter sebagai seorang wanita yang menggunakan jubah petani ala Mesir dan memegang obor besar.
Fungsinya adalah sebagai mercusuar memandu kapal menuju ke kanal. Namun, karena terkendala suatu hal, proyek ini tidak pernah terwujud.
Bartholdi terus merealisasikan idenya untuk patungnya. Pada 1886 ia akhirnya meluncurkan versi lengkapnya di New York Harbor.
Secara resmi disebut "Liberty Enlightening the World," monumen itu kini dikenal sebagai Patung Liberty.
Baca juga: Terusan Suez Macet, Kenapa Evakuasi Kapal Ever Given Sulit Sekali? Ini Sebabnya...
Fakta Terusan Suez selanjutnya adalah Mesir menasionalisasi kanal ini pada 1956, dan memicu serangan oleh pemegang saham Inggris dan Perancis, bersama dengan Israel.
Krisis Suez berakhir setelah Mesir menenggelamkan 40 kapal di kanal. Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, dan PBB kemudian melakukan intervensi, memaksa Inggris, Perancis, dan Israel untuk mundur.
Otoritas Terusan Suez (SCA) milik Mesir lalu didirikan pada Juli 1956 dan mengatur operasional jalur laut tersebut.
Pada Juni 1967 Mesir dan negara-negara Arab lainnya berperang melawan Israel dalan pertempuran yang dikenal sebagai Perang Enam Hari.
Tentara Israel sempat maju sampai tepi timur Terusan Suez sebelum gencatan senjata disepakati.
Terusan Suez rusak parah akibat menjadi medan perang, dan pasukan kedua pihak berkemah di dua sisinya.
Terusan Suez ditutup sampai setelah Perang Yom Kippur 1973.
Mesir mendapatkan lagi kendali penuh atas Terusan Suez setelah Perang Yom Kippur. Terusan Suez dibuka lagi pada Juni 1975.
Baca juga: Terusan Suez Terblokade, Militer AS Siap Bantu Keluarkan Kapal Ever Given
Setelah berhasil menyelesaikan Terusan Suez, Ferdinand de Lesseps mengembangkan gagasan membangun kanal lain di atas Tanah Genting Panama di Amerika Tengah.