Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Joseph Priestley, Pendeta yang Jadi Ilmuwan Penemu Oksigen

Kompas.com - 27/03/2021, 01:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Oksigen adalah unsur kimia berlambang O, yang ditemukan pertama oleh seorang tokoh dunia pria kelahiran Inggris, 13 Maret 1733.

Ia berasal dari keluarga pembuat kain wol yang cukup sukses di kubu Calvinis di West Riding, Yorkshire, Inggris.

Saat itu abad ke-18, pria Inggris berusia 41 tahun bernama Joseph Priestley, sedang asyik menyelidiki sifat-sifat beragam gas yang ada di udara ini.

Menurut catatan sejarah, Priestley mengisolasi dan mengkarakterisasi 10 gas, termasuk oksigen.

Sedangkan, yang lainnya adalah nitrit oksida, nitrogen dioksida, nitrous oxide, hidrogen klorida, amonia, sulfur dioksida, silikon tetrafluorida, nitrogen, serta karbon monoksida.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Minoru Yoneyama, Pendiri Yonex dan Mimpi Damaikan Dunia Lewat Olahraga

Ketika banyak orang mengikuti ajaran Aristoteles, yang percaya bahwa hanya ada satu "udara", Priestley memeriksa semua "udara" yang mungkin dilepaskan dari zat yang berbeda.

Pada 1 Agustus 1774, ia memperoleh gas tak berwarna dengan memanaskan oksida merkuri merah, seperti yang dilansir dari Britannica. 

Ia menemukan bahwa lilin akan menyala dan seekor tikus dapat hidup dalam gas itu.

Saat itu, ia belum menyadari adanya oksigen. Ia masih meyakini udara itu akan jenuh dengan flongiston, setelah tidak dapat lagi mendukung pembakaran dan kehidupan.

Priestley belum yakin tentang penemuannya dan pada Oktober berikutnya, ia bertemu dengan ahli kimia Prancis, Antoine Lavoisier.

Pertemuan antara kedua ilmuwan ini sangat penting untuk masa depan kimia.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Lin Dan, Penakluk Sembilan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia

Lavoisier segera mengulangi eksperimen Priestley, dan antara 1775 dan 1780, ia melakukan penyelidikan intensif dari mana ia memperoleh sifat dasar oksigen.

Ia mengenalinya sebagai prinsip "aktif" di atmosfer, menafsirkan perannya dalam pembakaran dan respirasi, serta menamakannya. Pernyataan Lavoisier tentang aktivitas oksigen menjadi revolusi kimia.

Namun, Priestley tidak menerima semua kesimpulan Lavoisier dan terus meluruskan teori flogiston.

Teori flogiston digantikan oleh teori oksidasi dari pembakaran dan respirasi Lavoisier.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com