Ketika diwawancarai New York Times pada Februari lalu, Abbas mengatakan bahwa para politikus Arab telah lama hanya menjadi penonton dalam perpolitikan di Israel.
Terbaru, dia mengatakan bahwa orang Arab di Israel mencari peran nyata dalam perpolitikan di Israel.
Abbas mengatakan, Raam akan bekerja sama dengan pihak yang mau membangun komunitas Arab-Israel.
Baca juga: Hasil Pemilu Israel Buntu, Akankah Netanyahu Lanjutkan Kekuasaannya?
Komunitas ini rata-rata merupakan keturunan orang Palestina ketika Israel menduduki tanah Palestina pada 1948.
Komunitas Arab-Israel jumlahnya cukup besar dan membentuk sekitar 20 persen dari seluruh populasi Israel.
Kini, hasil penghitungan sementara suara dalam pemilu Israel menujukkan Raam bakal mengamankan empat kursi di Knesset.
Sedangkan Joint List hanya mampu mengamankan enam kursi, anjlok sangat jauh ketika Raam meninggalkan aliansi partai-partai Arab tersebut.
Untuk bisa mengamankan kekuasaan, Netanyahu harus mengamankan 62 kursi di Knesset. Padahal menurut penghitungan sementara, koalisi pendukungnya hanya memperoleh 52 kursi dalam Knesset.
Dengan demikian, hasil pemilu di Israel terancam deadlock sebagaimana dilansir AFP.
Baca juga: Itamar Ben-Gvir, Politikus Sayap Kanan yang Bakal Masuk Parlemen Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.