Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terusan Suez, Menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah

Kompas.com - 25/03/2021, 19:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SUEZ, KOMPAS.com - Sejarah Terusan Suez berada di negara Mesir bermula saat pembangunannya digagas oleh penjelajah dan insinyur Perancis, Linant de Bellefonds, sekitar 1830-an.

Dia melakukan survei di Isthmuz of Suez dan menemukan bahwa Laut Tengah dan Laut Merah memiliki ketinggian yang sama.

Isthmuz of Suez adalah sebidang tanah di antara Laut Mediterania dan Laut Merah, yang menjadi batas benua Afrika dan Asia.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Kapal Kontainer Besar Sumbat Jalur Perdagangan Internasional

Sebelum penelitian de Bellefonds, orang-orang meyakini kedua laut itu ketinggiannya berbeda.

Kemudian pada akhir abad ke-18 Masehi, Napoleon Bonaparte yang berhasil menguasai Mesir mengkaji sisa-sisa kanal bekas peradaban Mesir Kuno.

Berlanjut tahun 1854, Ferdinand de Lesseps asal Perancis menjalin kesepakatan dengan penguasa di Mesir, Ismail Pasha, untuk membangun sebuah terusan yang bisa menembus Laut Tengah menuju Laut Merah.

Ferdinand de Lesseps lalu membentuk tim insinyur dari berbagai negara untuk membangun Terusan Suez, dan proyeknya dimulai pada April 1859.

Baca juga: Terusan Suez Masih Macet, Banyak Kapal Kontainer Terjebak, Ini Dampaknya ke Depan

Awalnya pembangunan Terusan Suez memakai tenaga kerja paksa dari Afrika dengan jumlah sekitar 1,5 juta orang, tetapi kabarnya puluhan ribu pekerja meninggal karena kolera dan lain-lain.

Pembangunan Terusan Suez lalu dipercepat dengan beberapa pekerja Eropa dan mesin penggali.

Ferdinand de Lesseps dan dan Perusahaan Terusan Suez membuat sekop serta mesin keruk bertenaga uap dan batubara. Kemajuan pesat pun dialami proyek ini dalam dua tahun konstruksi terakhir.

Konstruksi dimulai dari ujung paling utara Pelabuhan Said, yang penggaliannya memakan waktu 10 tahun.

Baca juga: Kemacetan Pengaruhi Harga Minyak, Seberapa Penting Terusan Suez bagi Pelayaran Dunia?

Terusan Suez dibuka

Penguasa Mesir kala itu, Ismail Pasha, membuka Terusan Suez pada 17 November 1869. Kapal pertama yang melintas adalah yacht Ratu Perancis Eugenie, L'Aigle.

Akan tetapi menurut HMS Newport, kapal Angkatan Laut Inggris sebenarnya adalah yang pertama masuk saat Terusan Suez dibuka.

Dengan adanya Terusan Suez yang lurus sepanjang 193 kilometer ini, kapal-kapal Eropa tidak perlu mengelilingi pesisir barat Afrika untuk bisa berlayar ke Asia.

Dengan demikian, manfaat Terusan Suez bagi dunia adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayaran internasional.

Kemudian Terusan Suez berada di negara Mesir, manfaatnya bagi negara itu untuk meningkatkan kedudukan geopolitis di mata internasional.

Mesir pun memperoleh pendapatan negara yang besar dari operasional Terusan Suez.

Demikian sejarah Terusan Suez menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Kapten Ever Given Salahkan Cuaca yang Buat Kapalnya Nyangkut

Sumber: Kompas.com (Penulis: Gama Prabowo, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Serafica Gischa, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com