Dia tidak membuang waktu untuk mendirikan majalah feminis radikal pertama di China, Jurnal Wanita China (Zhongguo nu bao), yang diterbitkan bersama penyair wanita lainnya.
Namun, majalah itu hanya berumur pendek, ditutup oleh otoritas China pada 1907.
Di majalah itu, ia berbicara soal tradisi-tradisi yang telah ia alami dan ia tentang, seperti perjodohan dan pengikatan kaki.
Dia juga bekerja sama dengan sepupunya Xu Xilin untuk membantu menyatukan kelompok aktivis radikal.
Xu adalah pendiri Sekolah Datong, yang seolah-olah merupakan pusat pelatihan bagi guru pendidikan jasmani, tetapi pada kenyataannya merupakan fasilitas perekrutan dan pelatihan bagi kaum muda revolusioner.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Noor Inayat Khan, Mata-mata Bangsawan Muslim India yang Dibunuh Nazi
Qiu mengambil alih kepemimpinan sekolah pada 1907 dan segera mengetahui nasib Xu karena membunuh gubernur provinsi Manchu di Anhui.
Pada Juli 1907, Xu Xilin ditangkap oleh pihak berwenang sebelum pemberontakan terjadwal di Anqing.
Xilin disiksa dan mengaku melakukan banyak kejahatan yang dituduhkan padanya. Dia juga akan mengungkapkan nama rekan-rekannya termasuk Qiu Jin.
Qiu tahu bahwa waktunya telah habis juga, dan alih-alih melarikan diri, dia tetap di Shaoxing.
Enam hari kemudian, Jin ditangkap dan dikirim untuk mengaku. Jin menahan penyiksaan dan menolak untuk mengakui keterlibatan apa pun dalam pemberontakan yang direncanakan di Anqing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.