Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Terbentuknya VOC, Perusahaan Terbesar dan Terkaya di Dunia

Kompas.com - 20/03/2021, 13:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Tepat hari ini, 425 tahun lalu, kongsi dagang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) alias Persatuan Perusahaan Hindia Timur berdiri pada 20 Maret 1602.

Melansir Business Insider, VOC berkembang sangat pesat setelah didirikan disebut sebagai perusahaan terbesar dan terkaya sepanjang sejarah.

Perusahaan ini mendapat hak sangat istimewa seperti hak monopoli, hak mencetak uang sendiri, hak memiliki tentara sendiri, dan lain-lain yang mana hak tersebut hampir setara dengan yang dimiliki sebuah negara.

Karena kontribusi VOC, Amsterdam menjadi pusat keuangan kapitalisme selama dua abad. VOC tidak sekadar mengubah dunia, tetapi juga mengubah pasar keuangan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Rekor Dunia Ciuman Bibir Terlama, 58 Jam 35 Menit

Inisiasi pembentukan kongsi dagang muncul ketika Belanda mulai menantang monopoli Portugis di Asia Timur pada 1590-an. Usaha ini cukup sukses.

Beberapa kapal mencetak keuntungan hingga 400 persen dan investor menginginkan lebih.

Beberapa variasi seragam VOC di Hindia Belanda (Indonesia). Ilustrasi berasal dari tahun 1784.Nationaal Archief Beberapa variasi seragam VOC di Hindia Belanda (Indonesia). Ilustrasi berasal dari tahun 1784.

Sebelum kongsi dagang dibentuk, kapal individu didanai oleh pedagang sebagai kemitraan terbatas.

Pedagang harus berinvestasi di beberapa kapal sekaligus sehingga jika salah satu kapal gagal kembali, mereka tidak akan bangkrut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Wafatnya Bapak Tom and Jerry, Joseph Barbera

Pendirian kongsi dagang memungkinkan ratusan kapal didanai secara bersamaan oleh ratusan investor untuk meminimalkan risiko.

Mulanya, Inggris mendirikan East India Company (EIC) pada 1600 dan Belanda menyusul pada 1602 dengan mendirikan VOC.

VOC diberi hak membangun benteng, memiliki tentara, membuat perjanjian dengan penguasa Asia, dan bahkan berhak mendeklarasikan perang.

Dengan cepat, VOC menyebar secara masif ke seluruh Asia. VOC tidak hanya memantapkan dirinya di Batavia (kini Jakarta) dan seluruh Hindia Belanda lainnya (sekarang Indonesia).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya John Lennon, 4 Peluru, dan Tanda Tangan

Perusahaan tersebut melebarkan pengaruhnya di dekat Jepang dan menjadi satu-satunya perusahaan asing yang diizinkan berdagang di sana.

VOC juga bercokol di sepanjang Malabar Cost di India sekaligus menyingkirkan Portugis di Sri Lanka, Cape of Good Hope di Afrika Selatan, dan di seluruh Asia.

Kantor pusat VOC di Amsterdam. Dibangun pada 1606 dan dihancurkan pada 1891. Sekarang menjadi lokasi Bushuis.Amsterdam Monumenten - Oost-Indisch Huis (1606) Kantor pusat VOC di Amsterdam. Dibangun pada 1606 dan dihancurkan pada 1891. Sekarang menjadi lokasi Bushuis.

Meski mendapat persaingan dari Inggris dan kekuatan kolonial lainnya, keuntungan yang diraup VOC masih terus mengalir.

Aspek lain dari VOC adalah kebijakan dividennya terhadap investor. Beberapa dividen dibayarkan dalam bentuk barang, bukan uang, dan dividen sangat bervariasi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya John Lennon, 4 Peluru, dan Tanda Tangan

Eksis selama hampir 200 tahun VOC mengirim hampir satu juta orang ke Asia, memiliki hampir 5.000 kapal, dan mereguk keuntungan dari perdagangan rempah-rempah.

Pada akhir abad ke-17, perusahaan tersebut mengalami kemerosotan di sektor perdagangan.

Pada abad ke-18, VOC telah berubah dari perusahaan pelayaran komersial menjadi organisasi teritorial yang longgar yang tertarik pada hasil pertanian di kepulauan Indonesia.

Menjelang akhir abad ke-18, perusahaan menjadi korup dengan utang yang menumpuk hingga akhirnya bubar pada 1796.

Pemerintah Belanda akhirnya membubarkan perusahaan dan pada 1799 mengambil alih utang dan harta bendanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hancurnya Pearl Harbor yang Mengubah Cerita PD II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com