KOMPAS.com – Tepat hari ini, 425 tahun lalu, kongsi dagang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) alias Persatuan Perusahaan Hindia Timur berdiri pada 20 Maret 1602.
Melansir Business Insider, VOC berkembang sangat pesat setelah didirikan disebut sebagai perusahaan terbesar dan terkaya sepanjang sejarah.
Perusahaan ini mendapat hak sangat istimewa seperti hak monopoli, hak mencetak uang sendiri, hak memiliki tentara sendiri, dan lain-lain yang mana hak tersebut hampir setara dengan yang dimiliki sebuah negara.
Karena kontribusi VOC, Amsterdam menjadi pusat keuangan kapitalisme selama dua abad. VOC tidak sekadar mengubah dunia, tetapi juga mengubah pasar keuangan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Rekor Dunia Ciuman Bibir Terlama, 58 Jam 35 Menit
Inisiasi pembentukan kongsi dagang muncul ketika Belanda mulai menantang monopoli Portugis di Asia Timur pada 1590-an. Usaha ini cukup sukses.
Beberapa kapal mencetak keuntungan hingga 400 persen dan investor menginginkan lebih.
Sebelum kongsi dagang dibentuk, kapal individu didanai oleh pedagang sebagai kemitraan terbatas.
Pedagang harus berinvestasi di beberapa kapal sekaligus sehingga jika salah satu kapal gagal kembali, mereka tidak akan bangkrut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Wafatnya Bapak Tom and Jerry, Joseph Barbera
Pendirian kongsi dagang memungkinkan ratusan kapal didanai secara bersamaan oleh ratusan investor untuk meminimalkan risiko.
Mulanya, Inggris mendirikan East India Company (EIC) pada 1600 dan Belanda menyusul pada 1602 dengan mendirikan VOC.
VOC diberi hak membangun benteng, memiliki tentara, membuat perjanjian dengan penguasa Asia, dan bahkan berhak mendeklarasikan perang.
Dengan cepat, VOC menyebar secara masif ke seluruh Asia. VOC tidak hanya memantapkan dirinya di Batavia (kini Jakarta) dan seluruh Hindia Belanda lainnya (sekarang Indonesia).
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya John Lennon, 4 Peluru, dan Tanda Tangan
Perusahaan tersebut melebarkan pengaruhnya di dekat Jepang dan menjadi satu-satunya perusahaan asing yang diizinkan berdagang di sana.
VOC juga bercokol di sepanjang Malabar Cost di India sekaligus menyingkirkan Portugis di Sri Lanka, Cape of Good Hope di Afrika Selatan, dan di seluruh Asia.
Meski mendapat persaingan dari Inggris dan kekuatan kolonial lainnya, keuntungan yang diraup VOC masih terus mengalir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.