Ayahnya, Ng Khee Bok adalah seorang pedagang dan perajin emas yang sukses. Sementara sang ibu Lam Choy Fan, adalah generasi kedua Hakka di Penang.
Wu mendapatkan pendidikan dasar dan menengah di Sekolah Gratis Penang. Pada usia 17 tahun, dia diterima di Emmanuel College, Universitas Cambridge di bawah Beasiswa Ratu yang bergengsi.
Setelah melanjutkan studi pascasarjana di Institute Pasteur Paris, dia mengambil gelar MD dari Universitas Cambridge dengan tesis tentang tetanus.
Sekembalinya ke Malaya, Dr Wu bergabung dengan Institute of Medical Research di Kuala Lumpur. Tak perlu waktu lama, dia lalu membuka klinik pribadi di Chulia Street Penang pada 1904.
Semenjak itu, Wu aktif dalam menyuarakan banyak masalah sosial. Dia mengkritik sistem, menyuarakan diskriminasi jender dan rasial, hingga aktif dalam politik.
Pada 1905, Wu menikah dengan Ruth Huang Shu Chiung. Wanita itu adalah putri kedua Huang Nai Shang, pendiri Sibu, Sarawak, seorang revolusioner terkemuka Malaysia dan pendukung setia Dr Sun Yat Sen.
Tidak puas hanya mencari keuntungan, Wu kemudian mengambil posisi Asisten Direktur dari Imperial Army Medical College di Tientsin.
Penawaran datang dari Penasihat Agung Yuan Shi Kai dari pemerintahan Dinasti Qing pada 1907. Sejak itu keluarganya pindah ke China.
Baca juga: Yayasan Temasek Singapura Salurkan 11,65 Juta Masker ke Indonesia Perangi Covid-19
Pada musim gugur 1910, epidemi mematikan yang menyapu seperempat populasi Eropa pada abad ke-14 pecah di wilayah timur laut China.
Kematian pertama dilaporkan di kota perbatasan Manchouli, dekat Rusia. Epidemi dengan cepat menyebar ke Harbin, kota internasional yang baru tumbuh karena pengembangan jalur kereta api.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.