Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pesawat Era Perang Dingin yang Masih Andal untuk Bertempur

Kompas.com - 07/03/2021, 14:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NATO menjuluki Tu-95 sebagai Bear. Pesawat ini awalnya dikembangkan sebagai pesawat pengebom strategis pada dekade 1950-an.

Bear yang dulu adalah pesawat yang lamban. Namun kini, Bear telah berevolusi dan beradaptasi dengan berbagai misi selama enam dekade terakhir.

Seperti B-52, Tu-95 modern telah mengalami modifikasi ekstensif. Bear juga masih memainkan beberapa peran yang sama termasuk pengintaian jarak jauh, patroli maritim, dan "kehadiran" nuklir.

Karena semua konfigurasinya, Bear sangat rentan terhadap hampir semua jenis pesawat pencegat milik Barat yang modern.

Tu-95 kemungkinan mampu mengirimkan serangan rudal jelajah terhadap target NATO dari wilayah udara Rusia.

Bear juga mampu melakukan pengintaian terhadap tanggapan Barat yang sedang berkembang terhadap tindakan apa pun.

Sebanyak 58 dari 500 versi asli dari Tu-95 masih beroperasi di bawah kendali Angkatan Udara Rusia.

Baca juga: 7 Tempat Paling Menyeramkan di Dunia, Apa Saja?

5. Su-25

Su-25 (NATO menyebutnya Frogfoot) masih dianggap sebagai platform serangan darat yang sangat efektif.

Dirancang untuk menyerang pasukan darat NATO di Eropa Tengah kala Pakta Warsawa masih eksis, Su-25 telah bertempur dalam banyak konflik di seluruh dunia.

Lebih dari 1.000 unit Frogfoot dibangun pada 1970-an dan 1980-an. Sekitar 200 unit masih tersisa dan berdinas di bawah bendera Rusia.

Su-25 telah membuktikan kinerja yang baik dalam Perang Afghanistan, Perang Chechnya Pertama dan Kedua, Perang Iran-Irak, dan dalam berbagai konflik lain yang terkait operasi era Uni Soviet.

Setahun terakhir, Frogfoot telah memainkan peran penting dalam perang internasional melawan ISIS serta dalam konflik Ukraina-Rusia.

Sekarangan, kinerja Su-25 dinilai rentan terhadap senjata permukaan-ke-udara modern. Hal terungkap dalam konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Asia pada 2020, Indonesia Termasuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com