Pesawat Pengebom Tu-22M (NATO menyebutnya Backfire) adalah salah satu pesawat pengebom mematikan yang dimiliki Uni Soviet di era Perang Dingin.
Pesawat supersonik ini dirancang sebagai pengebom strategis jarak menengah hingga jarak jauh. Backfire dianggap mampu digunakan untuk berburu kapal induk.
Backfire sempat memuat Barat ketar-ketir. Tu-22M menimbulkan masalah baik dalam hal pertahanan udara nasional dan memberikan tantangan yang besar bagi pertahanan udara armada.
Sekitar 90 unit Tu-22M masih beroperasi di dalam tubuh Angkatan Udara Rusia. Sekitar 50 unit lainnya beroperasi di bawah kendali Angkatan Laut Rusia.
Terlepas dari keunggulannya dalam patroli maritim, Tu-22M telah melakukan peran pengeboman dan pengintaian sejak Perang Afghanistan.
Baca juga: 7 Paspor Terkuat di Dunia Tahun 2021, Milik Negara Mana Saja?
MiG-31 (NATO menyebutya Foxhound) merupakan pengembangan dari MiG-25 (NATO menyebutnya Foxbat). MiG-31 mewakili puncak desain pesawat pencegat dari Uni Soviet era Perang Dingin.
Diberkati dengan kecepatan tinggi, radar yang kuat, dan kemampuan terbang jarak jauh, MiG-31 menyelesaikan banyak masalah mencolok dari pendahulunya, MiG-25.
Foxhound dilaporkan dapat secara efektif memburu pesawat Barat di sepanjang pinggiran Rusia, serta ke Kutub Utara.
Secara khusus, dengan kecepatannya yang tinggi, MiG-31 dianggap sangat efektif dalam serangan hit-and-run, memberikan serangan yang mengganggu, lalu kembali ke wilayah udara Rusia.
Angkatan Udara Rusia mengoperasikan sekitar 200 Foxhound, yang terus berpatroli di wilayah udara Rusia dan memproyeksikan kekuatan Rusia ke Kutub Utara.
Rusia berencana untuk menghentikan Foxhound yang tersisa dalam lima belas tahun ke depan dan menggantinya dengan pesawat baru.
Tetapi, mengingat industri pesawat Rusia yang kini dalam kesulitan, Foxhound kemungkinan dapat terbang dengan prima di masa depan.
Baca juga: 7 Pulau-pulau Horor di Dunia dari Penjara Tua sampai Situs Uji Senjata Biologis