Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Empat Bangkai Kapal Legendaris Terbesar yang Belum Ditemukan

Kompas.com - 05/03/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Sejak penemuan Titanic pada 1985 perburuan kapal karam yang paling terkenal dan sulit dipahami dalam sejarah belum lagi menemukan titik cerah.

Padahal misteri lain yang tak terhitung jumlahnya masih banyak menanti digali dari bawah laut. Beberapa diantaranya menurut catatan sejarah merupakan kapal bertingkat yang lebih tua yang membawa berbagai benda berharga.

Lusinan kapal yang penting secara historis masih tenggelam di dalam lautan di seluruh dunia. Seperti Titanic, kapal-kapal tersebut menyimpan kisah sejarah yang kaya, penjelajah heroik, pertempuran mengerikan, dan kemewahan.

Berikut cerita di balik empat kapal legendaris yang masih menanti untuk digali dari kuburan bawah lautnya.

Baca juga: Kisah Misteri: 8 Pendaki Dilaporkan Hilang, Dyatlov Pass Semakin Misterius

USS Indianapolis

USS Indianapolis diluncurkan pertama kali pada 1931, merupakan kendaraan laut pembawa bom atom aktif pertama di dunia. Salah satu misinya menjalankan “Good Neighbor” yang diusung Presiden AS Franklin D. Roosevelt pada 1936.

Memasuki periode Perang Dunia ke II tepatnya pada 26 Juli 1945, Indianapolis ditugaskan untuk mengirimkan bom ke pangkalan militer AS di Tinian. Perintah kemudian mengarahkannya menuju ke Teluk Leyte Filipina untuk bersiap menyerbu Jepang.

Namun pada 30 Juni 1945, di tengah-tengah perjalanan antara Guam dan Teluk, USS Indianapolis dihantam dua torpedo. Jepang melakukan serangan tak terduga itu dengan kapal selamnya.

Menurut catatan Komando Sejarah dan Warisan Angkatan Laut resmi militer AS, kendaraan perang itu tenggelam hanya dalam 12 menit. Kapal tenggelam begitu cepat, sementara rusaknya sistem komunikasi mencegah awak mengirimkan sinyal tanda bahaya.

Dari 1.196 pelaut dan marinir di atas kapal, hanya 900 berhasil keluar dari kapal. Ironisnya, mereka yang selamat kemudian harus berhadapan dengan perairan yang dipenuhi hiu.

Tim penyelamat yang tiba hampir lima hari kemudian mendapati hanya 316 pelaut yang tersisa. Sementara yang lain meninggal karena serangan hiu dan penyakit lain yang lambat mendapat pertolongan.

Tenggelamnya Indianapolis hingga kini dikenang sebagai bencana angkatan terburuk laut AS dalam Perang Dunia II.

Meskipun banyak ekspedisi menggunakan sonar dan kendaraan bawah air, bangkai kapal selam itu tidak pernah ditemukan. Kendala utamanya terletak pada kedalaman ekstrim dari area pencarian. Menurut beberapa perkiraan, kapal penjelajah itu diperkirakan berada 12.000 kaki di bawah permukaan air.

Baca juga: Kisah Misteri: Legenda Kota Orang Mati Dargavs, Rusia

Flor de la Mar

Flor de la Mar, menjadi salah satu bangkai kapal paling terkenal sepanjang masa, setelah tenggelam pada awal 1512.

Bangkai kapal bangsa Portugis, yang kadang juga disebut Flor do Mar ini, tenggelam membawa harta karun terbesar dalam sejarah angkatan laut bangsa itu. Didalamnya juga terdapat hasil rampasan dari wilayah yang ditaklukan mulai dari Malaka, Malaysia.

Kisah kekayaan di atas kapal Flor de la Mar adalah legenda di dunia kelautan. Dikabarkan berton-ton emas, peti berisi batu mulia dan berlian sebesar kepalan tangan manusia ada di dalamnya.

Benda tak ternilai lainnya berupa batu mulia, logam, dan artefak langka. Semua benda-benda itu ditujukan untuk Ratu Portugis Dona Maria dan Raja Manuel I.

Melihat isinya, tak heran jika kapal, yang namanya berarti "bunga laut" ini, dianggap sebagai "cawan suci" harta karun yang tenggelam.

Kapal tersebut terjebak dalam badai dahsyat saat melakukan perjalanan melalui Selat Malaka. Kejadian itu membuatnya menabrak terumbu karang Sumatera.

Kapal kemudiam terbelah menjadi dua dan menumpahkan isinya yang tak ternilai ke dalam laut.

Penyelam AS yang terkenal Robert Marx, dilaporkan menghabiskan jutaan dollar untuk menemukan Flor de la Mar. Pria yang terkenal karena ekspedisi bangkai kapal dan perburuan harta karunnya itu, menyebut Flor de la Mar sebagai "kapal terkaya yang pernah hilang di laut."

Sampai hari ini, keberadaan Flor de la Mar masih belum diketahui tempatnya.

Baca juga: Kisah Misteri: Legenda Pilar Naga Shanghai di Yanan Gaojia

Las Cinque Chagas

Pada 1594, kapal seberat 1.200 ton Portugal Las Cinque Chagas berlayar ke Lisbon, Portugal, dari Goa, India.

Kapal ini membawa kargo senilai 3.500.000 cruzados Portugis (mata uang saat itu), bersama dengan 22 peti harta karun berisi berlian, rubi, dan mutiara. Ada juga barang sitaan yang diperkirakan bernilai lebih dari 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun).

Menurut laporan Gizmodo, kapal itu berukuran panjang 150 kaki dan lebar 45 kaki. Ukuran ini tergolong raksasa pada masanya. Muatan penumpang menampung lebih dari 1.000 orang kebanyakan adalah pedagang Italia dan Portugis.

Kisah “Lima Luka” yang melambangkan drama berdarah kehidupan di laut lepas di zaman pembajakan disebut berasal dari kapal ini.

Alkisah Sang Kapten yang tamak, membawa serta 400 orang kulit hitam sebagai tambahan. Mereka rencananya ingin akan dijual di Spanyol.

Dengan kondisi yang penuh sesak, panas dan kepadatan penumpang, wabah muncul selama perjalanan. Lebih dari 500 orang meninggal dalam 10 hari.

Las Cinque Chagas berhasil kembali ke perairan Portugis dan berada di jalur terakhir perjalanan kembali ke Lisbon.

Namun sebelum sampai tempat akhir tujuannya kapal ini diserang oleh tiga kapal privateer Inggris - Mayflower, Royal Exchange, dan Sampson. Kapten dari kapal ini adalah pengusaha swasta yang bisnisnya meliputi pemasangan kembali kapal dagang tua atau kapal perang usang.

Serangan tersebut dilaporkan berlangsung dua hari penuh sebelum Las Cinque Chagas terbakar dan akhirnya tenggelam di lepas pantai Azores Portugal pada 13 Juli 1594.

Saat ini, kapal tersebut sering disebut sebagai salah satu bangkai kapal yang paling dicari dengan harta karun yang tenggelam didalamnya. Beberapa pemburu harta karun percaya bangkai kapal itu bisa berada di perairan sedalam 2.500 kaki.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Nazi Menjalin Asmara dengan Sihir, Pseudosains dan Ilmu Gaib?

The Merchant Royal

Pada 1641, sebuah kapal Inggris bernama Merchant Royal berlayar dari pelabuhan Spanyol Cadiz ke Antwerpen, Belgia.

Kapal ini membawa segudang emas, perak, dan koin, yang dilaporkan bernilai jutaan saat ini. Termasuk didalamnya pasukan tentara yang berperang untuk Spanyol.

Pada 23 September1941, pompa kapal yang digunakan untuk mengatasi kebocoran yang sudah ada sebelumnya dilaporkan rusak. Kapal mulai tenggelam di suatu tempat di Land's End Inggris.

Sementara kapten bersama dengan 40 dari 58 awak kapal diselamatkan oleh kapal Inggris lainnya. Tidak ada laporan yang menunjukkan salah satu kargo di atas kapal dapat diselamatkan.

Selama beberapa dekade pencarian terus dilakukan untuk memburu harta karun dalam kapal yang juga dikenal sebagai "El Dorado of the Sea" tersebut.

Dari rumor yang berkembang, kapal dagang Inggris itu dikabarkan menjadi bangkai kapal yang ditemukan oleh perusahaan AS Odyssey Marine Exploration pada 2007, dan dikenal dengan nama sandi Black Swan.

Tetapi setelah perselisihan hukum yang panjang, Odyssey diperintahkan untuk menyerahkan koin yang ditemukan dari bangkai kapal temuannya itu ke Spanyol. Putusan ini menunjukkan bahwa kapal itu benar-benar kendaraan dari Spanyol.

Kasus ini menjadi terkenal ketika muncul di kabel diplomatik AS yang bocor yang dirilis oleh situs WikiLeaks.

Baca juga: Kisah Misteri: Pembunuhan Hello Kitty, Berawal dari Melihat Arwah, Ternyata Ini Faktanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com