Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2020, 19:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menekankan, negaranya tidak ingin berperang dengan Rusia, seraya menyatakan menggelar operasi militer untuk menghantam Suriah.

Ankara mengumumkan Operation Spring Shield di Idlib, sebagai bentuk respons atas serangan yang dilakukan pasukan Bashar al-Assad Kamis (27/2/2020).

Akar menyatakan, tujuan utama mereka adalah pertahanan diri melawan militer Suriah dan unit yang menyerang pasukan Turki pada Kamis.

Baca juga: 33 Tentaranya Tewas, Serangan Balasan Turki Bunuh 16 Serdadu Suriah

Sebanyak 34 personel militer Turki tewas pada serangan Kamis, di mana Ankara langsung merespons dengan membunuh 26 tentara Suriah.

"Menyusul serangan kejam pada 27 Februari di Idlib, Operation Spring Shield sukses diaktifkan," ujar Akar dilansir AFP Minggu (1/3/2020).

Menteri Turki berusia 67 tahun itu menuturkan, tujuan mereka adalah menghentikan kekejaman yang dilakukan Damaskus dan mencegah gelombang migrasi.

"Kami tidak punya keinginan atau niat untuk berperang dengan Rusia. Kami harap mereka bisa menggunakan pengaruhnya agar rezim mundur dari perbatasan," klaimnya.

Dalam klaimnya, Akar menyatakan bahwa puluhan tank, helikopter, dan meriam howitzer dihancurkan, serta 2.212 pasukan Damaskus "dinetralkan".

Ankara mempunyai 12 pos pengawasan di Idlib yang dikuasai kelompok pemberontak, menyusul kesepakatan dengan Rusia di Sochi pada 2018.

Baca juga: Langkah Militer Erdogan di Suriah Bawa Mata Uang Lira Anjlok

Namun pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan militer sejak Desember 2019 untuk merebut benteng terakhir pemberontak tersebut.

Tekanan yang dilakukan Damaskus tak hanya membunuh ratusan warga sipil. Namun juga memaksa hampir satu juta orang untuk mengungsi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam dia akan menggempur Assad jika sampai akhir Februari tidak mundur dari Idlib.

Selain itu, dalam teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Erdogan meminta agar Moskwa "menyingkir" dan membiarkan mereka berhadapan satu lawan satu dengan Suriah.

Rusia, yang merupakan sekutu Suriah, sempat memberikan peringatan jika Ankara benar-benar mengerahkan kekuatan militernya ke Idlib.

Meski hubungan dua negara tengah tegang, Erdogan dijadwalkan bakal bertemu Putin pada pekan depan, demikian pernyataan dari Kremlin.

Baca juga: Erdogan kepada Putin: Menyingkir dari Jalan Kami

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com