Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Sudah Berdamai dengan AS, Taliban Masih Jadi Momok Perempuan Afghanistan

Kompas.com - 01/03/2020, 15:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Uzra, seorang pekerja pabrik di etnis minoritas di Hazara, menangis ketika menceritakan kehidupannya sebagai seorang ibu muda.

Dia sendirian di rumah bersama anak-anaknya ketika Taliban fundamentalis Sunni tiba di desanya.

"Saya masih ingat dengan jelas hari itu... Mereka membantai semua pria, dan datang ke rumah saya," ungkap perempuan berusia 40 tahun itu, yang enggan memberi nama lengkapnya.

Para militan mengancam akan memenggal putrinya yang saat itu berusia tiga tahun, di rumahnya di Provinsi Bamiyan Tengah.

Baca juga: Trump: Perjanjian Damai dengan Taliban Semakin Dekat

Keluarganya selamat dan melarikan diri ke Pakistan, tetapi suaminya cacat dan trauma akibat pemukulan brutal yang dideritanya.

"Sampai hari ini, ketika ada kata 'Taliban; muncul, dia mulai menangis," ucap Uzra merujuk ke kondisi suaminya.

"Semua orang menginginkan perdamaian, tetapi tidak jika Taliban kembali. Saya tidak ingin yang disebut perdamaian ini," pungkasnya.

Baca juga: Taliban Kirim Ultimatum kepada AS, Apa Isinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com