Berdasarkan konstitusi setempat, Yang di-Pertuan Agong mempunyai hak untuk memilih PM Malaysia jika si kandidat dirasa mampu memimpin mayoritas.
Baca juga: Mahathir Mohamad Merasa Belum Waktunya Mundur
Mahathir menuturkan, dia tidak berniat untuk bekerja sama dengan UMNO. Sebab menurutnya, motor koalisi Barisan Nasional itu punya catatan korupsi.
"Saya berulang kali menyatakan, saya menentang segala bentuk kerja sama dengan individu korup, di mana Pakatan Harapan bekerja keras menyingkirkannya," kata Mahathir.
Meski begitu, dia mengaku bisa menerima mantan politisi UMNO sepanjang mereka bersih. "Mungkin pendekatan Muhyiddin lebih lunak dari pada saya," jelasnya.
Koalisi Pakatan sempat mencabut dukungan bagi Mahathir setelah dia berniat untuk membentuk pemerintahan dengan menggabungkan penguasa serta oposisi.
Namun pada Sabtu, koalisi pimpinan Anwar tersebut berbalik arah, dan memutuskan mendukung PM yang pernah menjabat pada periode 1981-2003 itu.
Anwar sendiri pada siang waktu setempat menyatakan, dia sudah menemui Raja Malaysia di Istana Negara untuk menyampaikan dukungan bagi Mahathir.
Baca juga: Mahathir Mohamad Ingin Bentuk Pemerintahan yang Pro pada Kepentingan Nasional
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan