"Klaim bantuan kepada Iran dari negara yang sudah menerapkan terorisme ekonomi dan memblokir rencana pembelian peralatan medis konyol dan permainan politik-psikologis," jelasnya.
Dalam kicauannya di Twitter, Jahanpur menyatakan publik diminta berdiam di rumah, menerapkan aturan ketat terkait lalu lintas.
Baca juga: Berjibaku Lawan Virus Corona, Iran Juga Berjuang Bangkit dari Gempa
Kemudian Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengumumkan, sekolah-sekolah di seluruh negeri bakal ditutup pada Sabtu (29/2/2020) sebagai pencegahan.
Dalam keterangannya di televisi nasional, Namaki menjelaskan mereka sudah mengalami pekan yang buruk, di mana puncak penyebaran bakal terjadi pekan depan.
Sementara anggota Dewan Teheran City mengemukakan kepada Ilna, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 bisa meningkat 10.000-15.000 di pekan mendatang.
Kepala Program Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr Michael Ryan menuturkan, tingginya angka kematian di Iran menunjukkan infeksinya sudah menyebar dari yang diperkirakan.
Dia mengatakan bahwa misi WHO bakal sampai paling lambat Senin (2/3/2020), di mana dia mengungkapkan ada masalah terkait akses ke Iran. Namun dia dibantu Uni Emirat Arab.
Baca juga: Dampak Virus Corona di Iran, Shalat Jumat Diliburkan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan