Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Kekerasan Aparat India, Hasil Cuci Otak Pemerintah Sejak Kolonial

Kompas.com - 28/02/2020, 11:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

Aktivis HAM India menguatkan, seperti dilansir dari Aljazeera, dengan menyatakan bahwa hukum itu banyak digunakan untuk menekan perbedaan pendapat di India. Umumnya perbedaan itu terjadi di kalangan marjinal dan minoritas.

Tindakan kekerasan aparat melawan massa pengunjuk rasa anti-CAA telah mengkhawatirkan para aktivis HAM.

Sadaf Jafar, seorang aktivis politik perempuan ditahan dari Lucknow, ibukota Uttar Pradesh (UP) selama melakukan unjuk rasa anti-CAA.

Dia ditangkap dan dipenjara selama 20 hari dan tidak diperbolehkan memberi informasi kepada siapapun.

Baca juga: Kerusuhan India, 23 Orang Tewas dalam Demo Menentang UU Kewarganegaraan

"Kita semestinya berada di tahap demokrasi. Tapi pemerintahan kita malah menggunakan agitasi era kolonial untuk menekan bahkan perbedaan damai di kalangan masyarakat kita sendiri," ungkap Jafar. 

Kepada media, Jafar mengaku disiksa dan dipanggil orang Pakistan karena nama muslimnya.
Dia dipukuli terus. Kedua lututnya bengkak membiru. Dia juga merasakan sakit di seluruh anggota badannya, "Badan saya terasa sakit ketika saya bernapas."

Lebih dari 20 orang tewas dalam kerusuhan di India. Meski begitu, pihak otoritas India tetap meminta kompensasi dari pengunjuk rasa atas rusaknya beberapa properti negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com