Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu di Balik Wafatnya Para Tenaga Medis di China

Kompas.com - 27/02/2020, 14:12 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Seluruh anggota keluarga Liu Fan terinfeksi virus corona meski mereka telah mengarantina diri di rumah mereka sendiri. Karena tidak bisa pergi ke rumah sakit di Wuhan, ayah mereka tewas pada Senin (3/2/2020) dan ibu mereka menyusul wafat pada Sabtu (8/2/2020).

Chang menulis surat penghabisan kepada anaknya yang berada di London. "Aku telah pergi ke rumah sakit dan meminta, memohon, tetapi aku terlalu lemah dan tidak berdaya... seluruh hidupku telah kudedikasikan sebagai anak lelaki yang taat, seorang ayah yang bertanggung jawab, dan seorang suami yang penyayang. Sampai jumpa! Untuk semua orang yang kucintai dan mereka yang mencintaiku."

Chang wafat pada hari Valentine, Jumat (14/2/2020), dan Liu beberapa jam kemudian.

6. Petugas farmasi, Song Yingjie

Song Yingjie masih berusia 28 tahun. Dia seorang farmasi yang mengurus resep dan pengaturan obat sendirian di rumah sakit tempat dia bekerja. Dia ditemukan tewas karena kelelahan dan serangan jantung di koridor rumah sakit pada sore hari. 

Baca juga: Presenter TV di Rusia Lawan Virus Corona dengan Lagu

7. Dokter Wang Tucheng

Adalah dokter di Desa Xinwangzhuang, Henan. Dia tewas pada usia 37 tahun karena gagal jantung dan kelelahan selama mengabdikan diri merawat pasien virus corona di desanya. Dia wafat pada Senin (10/2/2020).

8. Kepala Grup Kontrol Virus Rumah Sakit Nanjing, Xu Hui

Xu Hui (51) bekerja 18 hari non-stop. Dia kembali ke rumah pada Kamis (6/2/2020). Di rumah, dia berbaring karena lelah. Namun, setelahnya dia tidak bangun lagi untuk selama-lamanya.

Setidaknya sampai saat ini, terdapat 18 kasus kematian tenaga medis akibat infeksi virus corona, termasuk perawat dan dokter yang wafat karena serangan jantung akibat kelelahan bekerja.

Salah seorang petugas bahkan dikabarkan meninggal tertabrak mobil saat sedang melakukan pemeriksaan suhu tubuh di jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com