Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona Terjadi di Hotel Spanyol dan Austria, Tamu: Liburan Terasa Seperti di Neraka

Kompas.com - 26/02/2020, 10:11 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TENERIFE, KOMPAS.com - Sebuah hotel di tepi laut Tenerife, Spanyol, ditutup pada Selasa (25/2/2020) malam waktu setempat, karena ada seorang pengunjung yang positif virus corona.

Pengunjung yang terjangkit virus corona Covid-19 tersebut adalah dokter asal Italia yang menginap bersama istrinya. Sang istri juga positif terjangkit virus dari Wuhan itu setelah dites.

Dokter tersebut mengalami demam selama enam hari lalu dibawa ke klinik University Hospital Nuestra Senora de Candelaria.

Dari klinik itulah diketahui sang dokter positif mengidap virus corona Covid-19, menurut El Dia yang disadur dari Sky News.

Baca juga: Kasus Corona di Korea Selatan Tembus 1.146, 11 Orang Meninggal

Petugas dari kota Adeje (kota yang banyak dituju turis untuk berlibur) mengatakan hotel H10 Costa Adeje Palace sekarang sedang dikarantina.

Sekitar 1.000 tamu hotel tertahan di kamarnya masing-masing untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka akan dites dengan alat pengukur suhu badan.

H10 Costa Adeje Palace sendiri memiliki 500 kamar, dan dilengkapi empat kolam renang serta sebuah gym.

Pantauan Sky News dari dalam hotel di Kepulauan Canary itu menunjukkan staf hotel sudah memakai masker di meja resepsionis, juga pegawai lainnya yang melayani meja makan.

Sementara itu di luar hotel, tampak para tamu hotel juga mengenakan masker, dan jalanan di sekitar hotel dijaga ketat oleh polisi.

Baca juga: Update Terkini Virus Corona: Kasusnya Mencapai 80.967, 2.673 Orang Meninggal

Salah seorang tamu hotel yang berasal dari Inggris berkata ke Sky News, "Liburan ini serasa seperti di neraka."

Si tamu yang bernama Hannah Green (27) dari Hertfordshire, Inggris, mengatakan dia, pasangannya, bersama anak laki-lakinya yang berusia satu tahun, diminta tidak meninggalkan kamar sejak Minggu (23/2/2020).

"Kami berada di kamar bersama bayi. Kami mengkhawatirkan bayi kami," keluhnya, dikutip dari Sky News.

"Kami tidak mau berada di sini, kami sudah muak. Sejujurnya, ini liburan yang rasanya seperti di neraka," imbuhnya penuh nada kesal.

Keresahan yang sama juga diungkapkan tamu hotel lainnya dari Inggris, yang istrinya hamil tujuh bulan.

Kepada reporter Sky News ia berkata, "Kita tidak diberi informasi apapun selain secarik kertas di bawah pintu. Kami juga tidak diperbolehkan ke resepsionis."

"Tanpa internet, kami tidak tahu apapun apa yang sedang terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Permintaan Komputer Tablet di China Melonjak Gara-gara Corona

Secarik kertas yang dimaksud tamu tersebut berisi informasi yang berbunyi:

"Kami dengan berat hati memberitahukan demi alasan kesehatan, hotel telah ditutup. Sampai otoritas sanitasi datang, kami memperingatkan para tamu hotel harus tetap berada di kamar."

Narasumber lainnya yang tidak mau disebut namanya berkata ke Sky News, sepaket makan siang telah diantar ke kamarnya, dan hanya makanan itu saja yang bisa dia konsumsi bersama pasangannya sepanjang hari.

"Ini yang kita alami hari ini. Dokter baru saja datang ke kamar kami untuk memeriksa suhu tubuh. Mereka tidak berkata banyak. Baru tiga lantai yang diperiksa, dan masih tersisa empat lantai lagi," tambahnya.

H10 Hotels kemudian memberi pernyataan resmi ke Sky News, bahwa yang mereka lakukan ini semata-mata demi keamanan para tamu hotel dan karyawannya.

Sementara itu seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, stafnya telah menawarkan saran dan bantuan ke sejumlah warga Inggris di hotel Tenerife, juga kepada keluarga mereka.

Di tempat terpisah, Presiden Kepulauan Canary Angel Victor Torres mengeluarkan pernyataan di Twitter.

Ia menuturkan para pasien telah dikarantina dan hasil tesnya sudah dikirim ke Madrid untuk dilakukan analisa lebih lanjut.

Selain di Adeje, pemerintah Spanyol juga mengumumkan ada seorang wanita di Barcelona yang terjangkit virus corona.

Perempuan ini baru saja kembali dari Italia Utara, wilayah yang terdapat 280 kasus virus corona di dalamnya.

Baca juga: Kenapa Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Dibanding Wanita?

Kasus yang ditemui di Tenerife dan Barcelona ini adalah yang keempat ditemui di Negeri "Matador". Sebelumnya, kasus virus corona Spanyol terdeteksi di La Gomera dan Mallorca.

Pasien di La Gomera adalah turis Jerman dan sudah dikarantina awal bulan ini, sedangkan di Mallorca yang terinfeksi adalah warga Inggris.

Keduanya kini telah diperbolehkan untuk pulang karena tidak menunjukkan gejala virus corona lebih lanjut.

Merebaknya virus corona ke seluruh dunia ini diyakini oleh Dr Anne Schuchat tinggal menunggu waktu saja kapan dan berapa banyak lagi orang yang tertular.

Petugas senior di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat itu menambahkan, virus ini sudah menjadi persoalan seluruh dunia.

Baca juga: Virus Corona Infeksi Lebih dari 1.100 Orang di Korea Selatan

Ambulans siaga di depan hotel H10 Costa Adeje Palace di Tenerife, Spanyol, pada Selasa (25/2/2020).TONY CUADRADO Ambulans siaga di depan hotel H10 Costa Adeje Palace di Tenerife, Spanyol, pada Selasa (25/2/2020).

Austria juga kena

Wabah virus corona Covid-19 juga merasuki sebuah hotel di Austria, tepatnya di Kota Alpine, Innsbruck.

Hotel itu ditutup pada Selasa (25/2/2020) setelah diketahui ada seorang resepsionis asal Italia yang terjangkit virus corona.

"Tidak boleh ada seorang pun yang keluar atau masuk hotel, untuk berjaga-jaga kalau ada orang lain di hotel yang tertular, virus ini tidak menyebar ke luar," terang Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer di konferensi pers.

"Semua kebijakan ini dilakukan demi satu tujuan, untuk menghentikan penyebaran virus," lanjut pria kelahiran Wina berusia 47 tahun itu.

Karl tidak mengungkap berapa lama hotel akan ditutup dan tidak menyebut nama hotelnya, tapi media setempat meyakini Grand Hotel Europa di tengah Inssbruck adalah yang dimaksud.

Grand Hotel Europa memiliki 108 kamar di dalamnya, yang biasanya dipakai menginap oleh peserta kompetisi ski di sana, selain para turis tentunya.

Baca juga: Outbreak Virus Corona di Korsel, Pemerintah Diminta Segera Amankan WNI

Tak hanya di hotel, virus corona di Austria juga menjangkiti rumah seorang wanita di Inssbruck, ibu kota Tyrol yang berbatasan dengan Italia. Rumah itu langsung diisolasi.

Penghuni rumah yang merupakan seorang pasangan telah dikarantina di sebuah rumah sakit di Innsbruck.

Ini adalah kasus pertama yang ditemui di Austria sejak wabah Covid-19 merebak di bagian utara Italia.

Dilansir dari AFP, pasangan yang sama-sama berusia 24 tahun itu kemungkinan mengidap virus corona setelah mengunjungi Lombardy dan kembali ke Innsbruck pekan lalu.

Si perempuan kemudian memutuskan untuk menghubungi instansi kesehatan setempat usai mengalami demam.

Namun, kini keduanya telah dibebaskan setelah tidak ditemui gejala demam lagi. Demikian yang diungkap Medical University of Innsbruck.

Di Italia beberapa hari ini terjadi peningkatan jumlah korban virus corona. Sampai berita ini ditulis korban mencapai 10 orang. Semuanya adalah lansia atau orang yang sedang dalam perawatan.

Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan, di China yang merupakan pusat penyebaran virus corona sudah 2.600 orang yang meninggal dunia dan 77.000 orang yang terinfeksi.

Baca juga: Berkeringat Saat Konferensi Pers, Menteri Iran Ini Ternyata Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com