Sementara itu yang tetap tinggal di kapal adalah warga negara asing dan sekitar 1.000 kru kapal yang menunggu pesawat ke negara asal.
Khusus bagi para kru, sebagian besar dari mereka tidak ditempatkan di ruang isolasi karena harus mengoperasikan kapal Diamond Princess.
Baca juga: Korea Selatan Jadi Pusat Virus Corona Terbesar di Luar China
Terkait kecolongan yang dialami Jepang ini, Kato menyatakan pembelaannya. Ia berkata ke stasiun TV lokal bahwa tidak ada fasilitas medis yang mencukupi untuk menampung 3.000 orang sekaligus.
Politisi Jepang dari Partai Demokrat Liberal itu juga menegaskan, para penumpang tidak diizinkan turun di Jepang jika hasil tesnya belum keluar, terbukti positif virus corona, atau ada kontak dengan pasien terinfeksi virus corona sebelumnya.
Kemudian secara terpisah, Spesialis Penyakit Menular Kentaro Iwata mengatakan situasi di kapal Diamond Princess "sangat kacau" karena melanggar prosedur karantina.
Baca juga: Corona Wuhan Lumpuhkan Farmasi, Terawan Sebut Ini Peluang Indonesia
Profesor di Universitas Kobe itu menambahkan, dia sempat mendengar dari rekannya ada peningkatan prosedur karantina, namun tetap disarankan bagi para penumpang yang diturunkan harus dipantau setidaknya selama 14 hari dan tidak boleh ada kontak dengan orang lain.
Keraguan tentang prosedur karantina di kapal Diamond Princess ini membuat sejumlah negara mengevakuasi sendiri warga negaranya dari kapal mewah tersebut, untuk melanjutkan karantina di negara mereka masing-masing.
Australia contohnya, yang tujuh warga negaranya positif virus corona dan ditempatkan di karantina Negeri 'Kanguru' tersebut.
Lalu 18 orang warga negara Amerika Serikat (AS) dan satu orang Israel yang kembali ke rumah dinyatakan positif virus corona, seperti yang diumumkan pemerintah setempat pada Jumat lalu.
Baca juga: Dampak Virus Corona, Giorgio Armani Gelar Fashion Show Tanpa Penonton
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.