Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Korban Bully Quaden Bayles Dikabarkan Berusia 18 Tahun | Menikah Massal di Tengah Virus Corona

Kompas.com - 24/02/2020, 05:40 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Quaden Bayles, anak korban bully di Australia dirumorkan berusia 18 tahun dan berprofesi sebagai selebritas. Video viral-nya dikabarkan hanya untuk meraih sejumlah donasi dan menipu banyak orang. 

Sementara itu, maraknya penyebaran virus corona rupanya tidak menyurutkan rencana pernikahan di Filipina. Lebih dari 200 pasang di Filipina memutuskan untuk melakukan pernikahan secara massal.

Kedua artikel itu dapat Anda simak melalui populer internasional sepanjang Minggu (23/02/2020) sampai Senin (24/02/2020).

1. Korban Bully Quaden Bayles Dikabarkan Berusia 18 Tahun, Ini Fakta Sebenarnya.

Sebuah teori konspirasi jahat mengungkapkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Quaden Bayles.

Bocah usia 9 tahun itu dianggap telah memalsukan jati dirinya. Dalam unggahan yang beredar, dia disebut sebenarnya berusia 18 tahun dan membuat video tentang keinginan bunuh diri agar mendapat banyak donasi.

Namun, apakah konspirasi tersebut terbukti benar? Temukan jawabannya di sini.

2. Menikah Massal di Tengah Virus Corona, Pasangan Ini Berciuman Pakai Masker.

Lebih dari 200 pasangan di Filipina memutuskan menikah massal di tengah wabah virus corona, di mana mereka berciuman sambil memakai masker. Dalam gambar yang beredar, nampak para mempelai pria dan wanita yang berbahagia itu memakai masker, tak lama setelah wali kota meresmikan pernikahan itu.

Dilansir Daily Mirror Jumat (21/2/2020), acara ini merupakan bagian dari tradisi pasca-Hari Valentina di Bacolod, Pulau Negros, Filipina.

Seperti apa tradisi pasca-Hari Valentina di Bacolod, Pulau Negros, Filipina? Anda bisa menyimaknya di sini.

3. Pria Jepang yang Positif Virus Corona sebelum ke Indonesia Sudah Keluhkan Gejala Flu.

Seorang pria Jepang terbukti positif mengidap penyakit akibat virus corona alias Covid-19 setelah pulang dari Indonesia, demikian dilaporkan media nasional Jepang, NHK.

Bagaimana kisah pria yang terkena flu sebelum ke Indonesia? Simak beritanya di sini.

4. Virus Corona, Siapa Penyebar Pertama dan Mengapa Dia Penting untuk Ditemukan.

Ketika terjadi wabah -baik karena virus maupun bakteri- orang pertama yang terkena biasanya disebut sebagai "pasien nol".

Mengidentifikasi orang pertama yang terkena penyakit yang kemudian mewabah dianggap penting karena bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bermula.

Mengapa hal itu penting untuk ditemukan? Anda bisa menyimaknya di sini.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com