Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singkirkan Anwar Ibrahim, Mahathir Akan Umumkan Koalisi Pemerintahan Baru?

Kompas.com - 23/02/2020, 21:53 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Suhu politik di Malaysia yang sudah panas dalam beberapa bulan terakhir mengenai transisi kekuasaan antara Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan politisi senior Anwar Ibrahim mendekati klimaks, Minggu malam (23/02/2020).

Secara mengejutkan, rumor politik yang sudah berseliweran selama beberapa bulan terakhir semakin mendekati kenyataan.

Rumor bahwa koalisi berkuasa Pakatan Harapan akan bubar digantikan koalisi baru dengan dukungan dua partai oposisi, yakni Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) bukan lagi hanya sekedar isapan jempol.

Baca juga: Mahathir Bakal Putuskan Sendiri Kapan Dia Akan Mundur

Adapun Koalisi Pakatan Harapan terdiri dari Partai Keadilan Rakyat, Partai Aksi Demokratik (DAP), Partai Bersatu, dan Partai Amanah.

Pemimpin kedua partai bersama dengan sejumlah pejabat teras Pakatan dilaporkan oleh The Star Malaysia telah bertemu dengan Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Abdullah sore ini.

Masing-masing Zahid Hamidi dari UMNO dan Hadi Awang dari PAS didampingi oleh petinggi senior Pakatan di antaranya Presiden Bersatu Muhyiddin Yassin, Deputi Presiden PKR Azmin Ali.

Kemudian dua politisi “kingmaker” dari Sabah dan Sarawak, yaitu Presiden Partai Warisan Sabah Shafie Apdal dan Menteri Besar Sarawak Abang Johari Openg.

Tentunya bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah pada Minggu bukanlah pertemuan biasa.

Dispekulasikan pertemuan ini sebagai persiapan pengumuman pembentukan koalisi baru di mana Mahathir akan tetap berkuasa sebagai PM.

Baca juga: PM Malaysia Mahathir Bakal Mundur Setelah November

Mahathir sempat dirumorkan ikut menghadiri pertemuan dan akan mengumumkan koalisi baru malam ini. Rumor itu telah dibantah oleh kantor Mahathir.

Setelah pertemuan, para politisi itu bersantap makan malam bersama di Hotel Sheraton Petaling Jaya yang mempertegas bahwa pengumuman koalisi pemerintahan baru tinggal menunggu hitungan jam.

Laporan terakhir The New Straits Times menyatakan bahwa koalisi baru telah mendapat dukungan mayoritas, yaitu 130 dari 222 kursi parlemen Malaysia.

130 ini akan terdiri dari anggota Barisan Nasional yang dipimpin UMNO, PAS, Bersatu pimpinan Mahathir, Warisan, Gabungan Partai Sarawak pimpinan Johari Openg, dan belasan anggota PKR yang sefaksi dengan Azmin.

Rumor koalisi baru juga dibenarkan oleh sekjen UMNO Tan Sri Annuar Musa. “Kita semua menunggu pengumuman Tun (Mahathir).” ucapnya.

Baca juga: Anwar Ibrahim Minta Dia dan Mahathir Jangan Ditekan soal Transisi Kekuasaan

 

Berakhirnya Mimpi Anwar?

Jika benar koalisi baru ini terbentuk, pupuslah ambisi Anwar Ibrahim untuk menjadi orang nomor satu negeri jiran setelah 22 tahun menanti.

Padahal koalisi Pakatan Harapan yang mengalahkan Barisan Nasioanal secara mengejutkan pada pemilu May 2018 telah sepakat Presiden PKR itu akan menggantikan Mahathir pada May 2020.

Bahkan terakhir pada pertemuan Jumat lalu, Anwar menyatakan bersedia jika Mahathir ingin memperpanjang kekuasaannya hingga Malaysia selesai menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020.

Namun bukan rahasia lagi bahwa Mahathir tidak pernah benar-benar menginginkan mantan musuh politiknya ini menjadi suksesornya.

Baca juga: Polemik Transisi Kekuasaan Mahathir, Anwar Ibrahim Minta Perdebatannya Dihentikan

Hubungan mereka seperti diketahui pasang surut selama dua dekade terakhir. Mahathir disebut-sebut lebih menginginkan Azmin sebagai penerusnya.

Azmin yang tidak lain tidak bukan adalah mantan sekutu politik dan orang kepercayaan Anwar saat ini berada di atas angin.

Selama setahun terakhir hubungannya dengan Anwar memburuk karena dia disebut berambisi menyalip Anwar sebagai PM. Akibatnya, PKR terpecah menjadi dua faksi yaitu loyalis Anwar dan loyalis Azmin.

Menteri Ekonomi itu juga diketahui kerap bertemu dengan politisi UMNO yang mana dia diyakini melobi mereka untuk membentuk koalisi pemerintahan baru.

Azmin difavoritkan akan menjadi Deputi Perdana Menteri di koalisi baru sekaligus calon kuat suksesor Mahathir.

Selain untuk menjegal Anwar sebagai PM, pembentukan koalisi baru ini juga dilatarbelakangi semakin tidak harmonisnya hubungan partai koalisi terutama antara DAP dengan Mahathir sendiri.

Baca juga: Popularitas Anjlok, Mahathir Sindir Rakyat yang Kembali Dukung Najib Razak

Partai yang basis dukungannya adalah pemilih Tionghoa Malaysia itu kerap berseberangan dengan Mahathir dalam berbagai hal terutama dalam isu sensitif yang menyangkut suku Melayu.

Tidak solidnya kabinet Mahathir dan terus merosotnya dukungan terhadap Pakatan terutama di mata warga Melayu memperkencang rumor kolapsnya Pakatan yang dinilai sudah tidak efektif menjalankan roda pemerintahan.

Anwar hampir dipastikan akan kembali menjadi pemimpin blok oposisi terdiri dari PKR kubu Anwar, DAP dan Amanah.

Baca juga: Mahathir Nyatakan Siap Mundur Jadi PM Malaysia Kapan Pun, asalkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com