Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Kaukus Nevada, Bernie Sanders Semakin Tidak Terbendung

Kompas.com - 23/02/2020, 17:02 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LAS VEGAS, KOMPAS.com – Langkah Senator Vermont Bernie Sanders untuk menjadi penantang Presiden Donald Trump di Pilpres AS November 2020 semakin tidak terbendung.

Sanders berhasil meraih kemenangan telak di Kaukus Nevada seperti diproyeksikan oleh Associated Press, Sabtu malam (22/02/2020) waktu setempat.

Berdasarkan hasil terakhir yang masuk, Sanders memimpin dua digit dari pesaing terdekatnya, mantan Wakil Presiden Joe Biden.

Baca juga: Muncul Kabar Putin Bakal Bantu Kampanyenya, Bernie Sanders: Menjauhlah

Kemenangan ini melanjutkan momentum politik Bernie Sanders setelah menang di primary (pendahuluan) New Hampshire.

Koalisi Pemilih Sanders

Bukan hanya berhasil menang, senator berusia 78 tahun itu juga menunjukan kekuatan koalisi pemilihnya yang beranekaragam.

Pemilih muda yang selama ini menjadi ujung tombak kampanye Sanders menunjukan mereka tidak tertarik dengan bakal capres lainnya.

Berdasarkan hasil exit poll, 66 persen atau dua per tiga dari mereka memberikan suara kepada Sanders. Tidak ketinggalan, mayoritas pemilih berdarah Hispanik yaitu 53% juga memilih Sanders.

Bahkan dua blok pemilih yang selama ini menjadi titik lemah juga secara mengejutkan ikut mengantarkannya meraih kemenangan.

Baca juga: Di Nevada, Wanita Bertelanjang Dada Ganggu Kampanye Bernie Sanders

Senator kelahiran New York ini dipilih oleh 27 persen pemilih kulit hitam. Angka ini hanya terpaut 9 poin dari Biden yang sejak awal proses pemilihan pendahuluan (primary) mendapat dukungan tidak tergoyahkan dari pemilih Afro-Amerika.

Blok pemilih lain, yaitu pemilih moderat tanpa diduga sebanyak 25 persen memilih senator berideologi politik sosialis ini. Sebanyak 21 persen memilih Biden yang selalu menjadi favorit kaum moderat.

Keberhasilan membangun koalisi pemilih ini akan menjadi senjata bagi Sanders untuk mematahkan anggapan lawan politiknya bahwa dia hanya didukung oleh blok pemilih muda dan liberal.

Selain itu, dukungan tinggi dari pemilih Hispanik akan menjadi kunci penting bagi Sanders untuk mengalahkan Trump di sejumlah swing state krusial seperti Arizona, Florida, dan Nevada sendiri.

Bukan rahasia lagi kaum elit Partai Demokrat atau kerap disebut establishment sangat ketakutan jika Sanders memenangkan nominasi partai.

Mereka menilai Sanders terlalu radikal secara ideologi dan label sosialis akan menjadi bulan-bulanan Trump ketika masa kampanye.

Baca juga: Menangkan Primary New Hampshire, Bernie Sanders Pertegas Status Unggulan

Terpecahnya Kubu Moderat Partai

Kaum elit partai cenderung menginginkan capres moderat untuk menantang Trump.

Namun prospek tersebut kian rumit karena terpecahnya suara bakal capres moderat di antara Biden, mantan Wali Kota South Bend Pete Buttigieg, mantan Wali Kota New York Mike Bloomberg, dan Senator Minnesota Amy Klobuchar.

Sejauh ini tidak ada tanda-tanda keempat capres ini akan mundur dari pertarungan.

Malahan Bloomberg sama sekali belum bertarung, Biliuner ini baru akan bertanding pada Super Tuesday, pada 3 Maret ketika 14 negara bagian akan memilih.

Terpecahnya dukungan moderat akan memuluskan langkah Sanders untuk mengunci nominasi partai.

Awalnya, elite partai optimis Biden akan melenggang mudah. Namun hasil buruk Biden di Iowa dan New Hampshire membalikan semua perkiraan.

Baca juga: Bernie Sanders Unggul Sementara di Primary New Hampshire

Blok Pemilih Afro-Amerika

Biden menaruh harapan terakhirnya pada Carolina Selatan yang akan memilih Sabtu depan.

Di negara bagian ini, mayoritas blok pemilih adalah pemilih kulit hitam yang loyal terhadap mantan Wakil Barack Obama ini.

Namun, sejumlah survei menunjukan kekuatan dukungan Biden dari pemilih kulit hitam ini mulai terkikis.

Survei terakhir menunjukan Biden hanya unggul satu digit dari Sanders. Padahal pada survei Desember tahun lalu dia masih memimpin dengan selisih lebih dari 20 poin.

Sanders telah belajar dari pengalaman kekalahan telaknya di tangan Hillary Clinton pada primary 2016.

Ketika itu, kunci kemenangan Hillary adalah dukungan telak yang diraihnya dari pemilih Afro-Amerika yang terpusatkan di negara bagian Selatan.

Baca juga: Bernie Sanders Kembali Maju dalam Pemilihan Presiden AS 2020

Suami dari Jane Sanders ini tahu benar dia memerlukan dukungan dan sejak itu mulai membangun hubungan elektoral dengan blok pemilih krusial ini.

Blok pemilih Afro-Amerika memang selalu menjadi kunci penentu siapa pemenang tiket capres Demokrat ke Pilpres AS 2020.

Walau masih di belakang Biden, dukungan pemilih kulit hitam terhadap Sanders meningkat perlahan tapi pasti.

Biden bukan hanya memerlukan kemenangan di Carolina Selatan. Dia harus meraih kemenangan telak untuk memulihkan status unggulan yang telah raib dari tangannya.

Jika Biden hanya menang tipis, langkah Sanders akan semakin lapang menuju Super Tuesday di mana dia telah membangun gerakan akar rumput kuat di negara bagian besar seperti California dan Texas.

Super Tuesday akan memperebutkan 34% delegasi dari total 3979 yang tersedia. Diperlukan 1990 delegasi untuk memenangkan nominasi partai.

Faktor krusial lain yang juga menguntungkan Sanders adalah senator progresif ini memiliki pundi-pundi dana kampanye yang sangat besar untuk terus menjalankan kampanyenya.

Masalah dana kampanye ini berpotensi menyudahi kampanye Biden dan bakal capres lainnya di mana saat ini mereka menghadapi semakin menipisnya uang yang ada untuk berkompetisi di Super Tuesday.

Baca juga: Bernie Sanders Berikan Dukungan Kuat kepada Hillary Clinton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com