Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 14:40 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Maraknya kasus infeksi baru dan kematian akibat virus corona di luar China membuat ketakutan masyarakat internasional memuncak. Namun, di saat yang sama, kasus infeksi virus di China dikabarkan menurun.

WHO kemudian memperingatkan peluang mempersempit penyebaran penyakit mematikan virus corona semakin sempit.  Peringatan itu muncul ketika orang Eropa pertama meninggal akibat virus corona.

Awalnya virus ini muncul pada Desember 2019 di China tapi kini sudah menyebar ke lebih dari 25 negara dan menyebabkan lebih dari selusin kematian di luar daratan China.

Seorang Italia berusia 78 tahun dari wilayah Veneto meninggal di rumah sakit setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Italia sendiri telah mengunci sepuluh kota dan meminta lebih dari 50 ribu warganya untuk tinggal di rumah. Sebuah langkah penguncian kota seperti di Provinsi Hubei, China.

Di China, jumlah kasus di luar Hubei di mana jutaan orang masih berada di bawah karantina efektif, secara umum mengalami penurunan. Meskipun kasus baru ditemukan di beberapa penjara dan rumah sakit pada jumat (21/02/2020) kemarin.

Tetapi, hanya ada 31 kasus baru yang dilaporkan di luar provinsi pusat pada sabtu (22/02/2020) karena jumlah kasus nasional naik melampaui angka 76 ribu.

Kekhawatiran sempat meningkat terkait data resmi yang dapat dipercaya bagaimanapun pejabat Hubei telah mengubah metode penghitungan kasus dan mengubah angka mereka lagi.

Tim pakar yang dipimpin WHO akan mengunjungi Wuhan, ibukota provinsi Hubei, pada sabtu (22/02/2020). Sementara itu kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa "jendela peluang" untuk menahan penyebaran internasional wabah itu "menyempit", ketika kasus-kasus melonjak di Timur Tengah dan di Korea Selatan.

Dia memperingatkan bahwa jika negara-negara tidak cepat bergerak untuk memerangi penyebaran virus, "wabah ini bisa mengarah ke segala arah. Bahkan bisa berantakan."

Baca juga: Kisah Korban Selamat Virus Corona (1): Badan Saya Mulai Hangat, Saya Panik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com