DAEGU, KOMPAS.com - Sebuah sekte sesat yang pemimpinnya mengaku mengenakan jubah Yesus Kristus diidentifikasi sebagai asal virus corona di Korea Selatan (Korsel).
Kabar itu terjadi setelah Seoul mengonfirmasi adanya 52 kasus infeksi baru, di mana total jumlah korban yang tertular mencapai 156 orang.
Sebanyak 39 kasus baru di antaranya terhubungu Shincheonji Church of Jesus di Daegu, demikian keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Baca juga: Melacak Penyebaran Virus Corona di Kota Daegu, Korea Selatan
Lebih dari 80 anggota Shincheonji kini tertular, dimulai dari perempuan 61 tahun yang mengalami demam pada 10 Februari lalu.
Dilansir AFP Jumat (21/2/2020), korban yang tak disebutkan identitasnya itu sempat menghadiri empat ibadah sebelum dinyatakan positif virus corona.
Pemerintah Daegu menginstruksikan warga untuk berada di dalam rumah, dengan akses menuju pangkalan militer AS juga dibatasi.
Jalanan kota terbesar di Korea Selatan masih penuh orang dengan warga mengenakan masker. Namun kawasan bisnis dilaporkan ditutup.
"Dengan banyaknya kasus, saya khawatir jika Daegu akan menjadi Wuhan kedua," ujar warga setempat yang bernama Seo Dong-min (24).
Dia merujuk kepada ibu kota Provnsi Hubei yang menjadi lokasi pertama menyebarnya virus dengan nama resmi Covid-19 pada Desember 2019.
Shincheonji disebut merupakan sekte sesat dengan pemimpinnya, Lee Man-hee, mengaku mengenakan jubah milik Yesus Kristus.
Baca juga: Jejak Virus Corona Masih Bisa Ditemukan pada Pasien yang Sembuh
Selain itu, dia juga mengklaim bakal membawa sekitar 144.0000 pengikutnya ke surga ketika Hari Penghakiman, atau akhir zaman, tiba.
Tetapi dengan banyaknya anggota sekte dibanding tempat tersedia di surga, para pengikut dikabarkan sampai harus bersang untuk berebut slot.
KCDC menyatakan, satu lagi kasus infeksi dikonfirmasi di rumah sakit Cheongdo County, dekat Daegu, di mana juga menjadi lokasi kelahiran Lee Man-hee.
Menurut pejabat county, sempat dilakukan upacara pemakaman pada tiga minggu lalu setelah saudara sang pendiri sekte meninggal.
Presiden Korsel Moon Jae-in memerintahkan adanya investigasi untuk mengungkap siapa saja yang hadir dalam pemakaman, maupun kegiatan kelompok tersebut.
"Kita harus mengambil langkah cepat. Jika hanya mengandalkan sumber yang disediakan gereja, tentunya penanganan bakal lebih lambat," tegas Moon.
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Per 21 Februari 2020 Capai 2.233 Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.