Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Nama Planet Pluto Diambil dari Orang Ini

Kompas.com - 18/02/2020, 18:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 18 Februari 1930, planet Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh di Lowell Observatory di Arizona, Amerika Serikat.

Penemuan itu rupanya merupakan riset lanjutan yang sebelumnya telah diawali oleh pendiri observatorium, Percival Lowell.

Angkasawan Amerika, Percival Lowell pertama kali menemukan tanda keberadaan Pluto pada tahun 1905. Posisinya yang ganjil berada di penyimpangan antara orbit Neptunus dan Uranus.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Ditemukan, Bagaimana Karakteristiknya? 

Lowell kemudian memprediksi adanya lokasi planet yang misterius itu namun sayangnya dia meninggal sebelum berhasil menemukan planet pluto.

Karenanya, meski Tombaugh menemukan planet tersebut, inisial P dan L di awal nama Pluto rupanya merujuk kepada Percival Lowell untuk menghormati kinerja risetnya.

Tombaugh menemukan planet kecil Pluto menggunakan teknik astronomi baru yang mengombinasikan antara photography plates dengan blink microscope

Penemuannya kemudian dikonfirmasi oleh beberapa angkasawan lain. Pada 13 Maret 1930, saat hari lahir Lowell, penemuan ini dipublikasikan bersamaan dengan penemuan planet Uranus yang ditemukan oleh William Herschel.

Kondisi temperatur permukaan Pluto  yang dingin sekitar -225 derajat Celsius, Pluto tepat jika diberi nama dewa Romawi untuk dewa yang diyakini dalam mitologi Yunani.

Dilansir Space.com, permukaan Pluto memiliki tingkat yang bermacam-macam. Ada pegunungan yang mencapai tinggi 3.500 meter, sebanding dengan salah satu pegunungan di bumi yaitu The Rocky Mountain di Amerika Utara, di Bumi.

Namun kondisi metana dan es nitrogen yang menyelimuti permukaannya membuat para pakar memperkirakan puncak dari pegunungan tersebut tidaklah besar. Pegunungan di Pluto diperkirakan hanya berbentuk lapisan es.

Baca juga: Kenapa Pluto Bukan Lagi Planet?

Permukaan Pluto lainnya ada yang disebut sebagai Tombaugh Regio (merujuk pada penemunya, Clyde Tombaugh).

Merupakan regio (region) yang terdiri seperti bentuk kerucut es krim. Sisi sebelah kiri dari regio ini tertutupi es karbon monoksida.

Variasi lain dalam komposisi material permukaan Pluto tersebut diidentifikasikan sebagai "jantungnya" Pluto.

Di tengah-tengah sisi kiri Tombaugh Regio terdapat wilayah halus yang secara tidak resmi disebut oleh tim New Horizons sebagai "Sputnik Planum". Mengikuti nama satelit bumi, Sputnik.

Namun pada Agustus 2006, Persatuan Angkasawan Internasional mengumumkan bahwa Pluto tidak lagi dipertimbangkan sebagai planet karena dua peraturan yang mengatakan bahwa planet haruslah "bersih dari orbit planet lainnya".

Karena orbit Pluto bertumpang tindih dengan Neptunus maka dia didiskualifikasi dari statusnya sebagai planet.

Baca juga: Terungkap, Ini Sebab Planet Pluto Menjadi Lebih Adem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com