Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana Menyerang Masjid, Anggota Sayap Kanan di Jerman Ditangkap

Kompas.com - 17/02/2020, 20:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Sejumlah anggota kelompok sayap kanan di Jerman ditangkap pekan lalu setelah diyakini berencana untuk menyerang masjid.

Dalam keterangan juru bicara pemerintah, rencana "mengejutkan" itu dilaporkan merupakan skala besar seperti yang terjadi di Selandia Baru.

Ke-12 anggota kelompok sayap kanan itu dibekuk di seantero Jerman pada Jumat pekan lalu (14/2/2020), di mana investigasi mengindasikan mereka merencanakan serangan besar.

Baca juga: Oposisi Suriah: Koalisi Pimpinan AS Pelaku Serangan ke Masjid

Dilaporkan AFP Senin (17/2/2020), media setempat memberitakan mereka menyasar serangan simultan ketika Muslim beribadah di masjid.

"Sangat mengejutkan apa yang terjadi di sini, bahwa ada sel yang teradikalisasi dalam waktu singkat," ujar juru bicara kementerian luar negeri, Bjoern Gruenewaelder.

Sementara jubir Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, menuturkan adalah tugas negara untuk melindungi kebebasan beribadah.

"Siapa pun yang menjalankan kegiatan keagamaannya di sini, sesuai dengan koridor hukum, tidak boleh merasa terancam," tegas Seibert.

Kelompok itu disebut berencana menggunakan senjata semi-otomatis, seperti tragedi penembakan di dua masjid di Christchurh, Selandia Baru.

Saat itu, sebanyak 51 jemaah di Masjid Al Noor dan Linwood tewas setelah teroris berkebangsaan Australia menyerang pada 15 Maret 2019.

Terduga pemimpin kelompok tersebut, sudah masuk ke dalam radar pengawasan polisi, disebut membeberkan plotnya dalam pertemuan pekan lalu.

Baca juga: Bocah Telur Australia Sumbang Rp 900 Juta untuk Korban Penembakan Masjid Christchurch

Penyelidik dikabarkan berhasil mengetahui rencana mengerikan tersebut berkat informasi dari mata-mata yang menyelundup ke kelompok itu.

Jaksa penuntut memaparkan pada Jumat, mereka menggelar operasi penggerebekan di pagi buta untuk memastikan senjata yang akan dipakai pelaku.

Otoritas Jerman makin menyoroti kelompok sayap kanan bawah tanah setelah kematian politisi konservatif Walter Luebcke Juni tahun lalu.

Kemudian penembakan yang terjadi di Sinagoga Halle, pada 9 Oktober 2019 di mana dua orang tewas, dan tiga lainnya termasuk pelaku terluka.

Harian terkemuka Der Spiegel melaporkan, polisi saat ini sudah memasukkan 53 anggota sayap kanan sebagai individu berbahaya.

Baca juga: Tersangka Penembakan Masjid di Christchurch Menolak Semua Tuduhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com