Penyelidik dikabarkan berhasil mengetahui rencana mengerikan tersebut berkat informasi dari mata-mata yang menyelundup ke kelompok itu.
Jaksa penuntut memaparkan pada Jumat, mereka menggelar operasi penggerebekan di pagi buta untuk memastikan senjata yang akan dipakai pelaku.
Otoritas Jerman makin menyoroti kelompok sayap kanan bawah tanah setelah kematian politisi konservatif Walter Luebcke Juni tahun lalu.
Kemudian penembakan yang terjadi di Sinagoga Halle, pada 9 Oktober 2019 di mana dua orang tewas, dan tiga lainnya termasuk pelaku terluka.
Harian terkemuka Der Spiegel melaporkan, polisi saat ini sudah memasukkan 53 anggota sayap kanan sebagai individu berbahaya.
Baca juga: Tersangka Penembakan Masjid di Christchurch Menolak Semua Tuduhan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.