TOKYO, KOMPAS.com - Jepang mencatatkan diri sebagai negara dengan kasus terbanyak virus corona setelah China yang merupakan pusat penyebarannya.
Wabah yang kini menjangkiti lebih dari 20 negara tersebut sudah membunuh 1.775 orang, dan menginfeksi lebih dari 71.000 pada Senin (17/2/2020).
Jepang berada di urutan kedua untuk kasus virus corona setelah enam kasus terbaru terkonfirmasi Minggu (16/02/2020), di luar kasus terinfeksi di kapal pesiar Diamond Princess.
Baca juga: Kisah Mahasiswa di Wuhan Saat Virus Corona Merebak, Teriak Jiayou dari Balik Jendela
Secara keseluruhan, pemerintah Jepang telah mengonfirmasi adanya 518 kasus terinfeksi di mana terdapat satu kasus kematian, yaitu perempuan lansia berumur 80 tahun.
Pada senin ini, kondisi penyebaran virus corona menyebabkan rumah sakit di dekat Tokyo berhenti menerima pasien-pasien baru.
Hal itu mungkin akan meningkatkan angka orang terinfeksi virus corona di Tokyo lebih tinggi di bulan selanjutnya.
Sebuah rumah sakit di Sagamihara, berlokasi 50 kilometer dari barat Tokyo harus menangguhkan penerimaan pasien.
Pasalnya, salah satu perawatnya positif terjangkit virus corona setelah merawat pasien yang meninggal karena virus tersebut.
Baca juga: Virus Corona Merebak, Kaisar Jepang Batalkan Perayaan Ulang Tahun
Bahkan, salah satu anggota tim diagnosis dari kementerian kesehatan Jepang juga positif terjangkit virus corona.
Penyebaran virus yang cepat di Jepang mendesak pemerintah Jepang melakukan tes secara cepat.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengungkapkan bahwa kementerian pemerintahan Jepang akan menambah fasilitas medis yang nantinya akan menerima pasien terinfeksi virus corona sampai 800 orang dari angka sekarang 726 orang.
Dilansir dari The Guardian, Takaji Wakita, kepala Institut Penyakit Infeksi Nasional Jepang mengakui bahwa kondisi saat ini di Jepang merupakan tahap awal dari wabah domestik.
Dia menyadari bahwa angka tersebut mampu meningkat lebih ke depannya.
Baca juga: 14 dari 300 Warga AS yang Dievakuasi dari Kapal Pesiar di Jepang Tertular Virus Corona
Kementerian kesehatan Jepang, Katsunobu Kato menyarankan agar warganya menghindari kerumunan dan acara kumpulan yang tidak penting.
Termasuk penggunaan kereta komuter dan sekaligus memperingatkan bahwa negaranya sedang memasuki "fase baru" virus corona.
Pemerintah Jepang pada hari Senin ini juga mengevakuasi 65 warga negaranya dari Wuhan sehingga meningkatkan angka terinfeksi virus corona menjadi 763 orang.
"Ada beberapa kemungkinan bahwa infeksi mungkin dapat menyebar ke orang-orang di luar grup pasien yang sudah teridentifikasi," ujar Koji Wada, profesor Kesehatan Umum dari Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan.
Dilansir dari Asahi Shimbun, Profesor Wada memberikan tanggapannya terkait dengan penyebaran virus di Jepang.
Baca juga: Jika Negatif Virus Corona, 78 WNI ABK Diamond Princess Tak Akan Diobservasi di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.