Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Lonjakan Harga Masker di Indonesia | Alasan Perawat China Gundul

Kompas.com - 15/02/2020, 07:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Harga masker di Indonesia meningkat secara pesat di tengah wabah virus corona, di mana menjadi sorotan bagi media internasional.

Di dalam ulasan beberapa media luar negeri, bahkan ada yang membandingkan kenaikan masker ini melebihi harga satu gram emas.

Kemudian dari China, perawat yang ditugaskan ke Wuhan, kota asal penyebaran virus corona, memutuskan untuk gundul. Apa alasannya?

Kedua artikel itu bisa Anda baca dalam kabar populer internasional yang terjadi sepanjang Jumat (14/2/2020) hingga Sabtu (15/2/2020).

1. Lonjakan Harga Masker di Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional
Meningkatnya kekhawatiran di Indonesia terkait penularan penyakit Covid-19 virus corona ternyata turut berkontribusi pada kelonjakan harga masker.

Setidaknya ada dua media luar negeri, di mana mereka mengulas kesaksian pedagang di Jakarta mengenai naiknya harga penutup wajah secara signifikan.

Bahkan, ada media yang kemudian membandingkan bahwa kenaikan harga masker di tengah wabah virus corona melebihi harga satu gram emas.

Memang berapa harga yang ada di pasaran saat ini dibandingkan harga terdahulu, Anda bisa membacanya di sini.

2. Perawat yang Tangani Pasien Virus Corona Jadi Gundul, Ini Alasannya...
Sejumlah perawat di China memutuskan untuk memangkas habis rambut mereka dan menjadi gundul di tengah merebaknya virus dengan nama resmi Covid-19 itu.

Keputusan untuk membuat kepala plontos merupakan bagian dari pengorbanan mereka dalam bertugas di garda terdepan kota asal penyebaran virus.

Hingga Jumat (14/2/2020), virus corona yang dulunya dikenal sebagai 2019-nCov itu telah membunuh lebih dari 1.000 orang dan menginfeksi hingga 65.000 orang.

Apa alasan yang membuat para perawat di garda terdepan ini gundul, silakan Anda baca selengkapnya di sini.

3. Di China, Penjual Masker dengan Harga Tinggi Didenda Rp 5,8 Miliar
Pemerintah China menerapkan aturan ketat dengan denda hingga Rp 5,8 miliar kepada penimbun dan penjual masker dengan harga tinggi di tengah wabah virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tindakan non-pekerja medis yang membeli dan menimbun peralatan perlindungan hanya akan memperburuk kekurangan.

Selain itu, pemerintah lokal disebut juga memperketat adanya produksi masker secara asal-asalan, yang malah bisa menciptakan kegaduhan baru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com