Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Palestina Sebut Rencana Perdamaian Trump Hanya Tawarkan "Sepotong Keju Swiss"

Kompas.com - 12/02/2020, 16:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber aljazeera

Kemudian Yerusalem adalah "ibu kota Israel yang tak terbagi", seraya menawarkan Abu Dis, kawasan pinggiran Yerusalem Timur, sebagai ibu kota masa depan Palestina.

Kemudian presiden dari Partai Republik tersebut menekankan penduduk kedua negara tidak akan tercerabut dari wilayah mereka masing-masing.

Berarti, Trump tidak akan mengulik permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang oleh sebagian komunitas internasional termasuk PBB menganggapnya ilegal.

Palestina hanya mendapatkan wilayah demiliterisasi di beberapa bagian Tepi Barat dan Gaza yang terputus-putus. Wilayah itu hanya dihubungkan oleh serangkaian jalan, jembatan dan terowongan.

Baca juga: Liga Arab Tolak Usul Rencana Perdamaian Trump soal Israel-Palestina

Kushner menjelaskan, Ramallah bakal mendapat masalah besar saat berhadapan dengan komunitas internasional jika sampai rencana itu batal.

"Ini adalah kesepakatan besar bagi mereka. Jika mereka bersedia datang dan berunding, maka saya pikir mereka akan mendapat sesuatu yang bagus," tukasnya.

Liga Arab dalam pertemuan darurat di Kairo pada awal Februari sudah menekankan mereka hanya mengakui solusi dua negara sebagai perdamaian Israel serta Palestina.

Solusi itu merujuk kepada kesepakatan sebelum Perang Enam Hari 1967, di mana Israel mencaplok Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Liga Arab juga menegaskan sikap mereka, bahwa Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina di masa mendatang.

Baca juga: Buntut Rencana Perdamaian Trump, Presiden Palestina Umumkan Putus Hubungan dengan Israel dan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com