Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rose Kalemba, Diperkosa di Usia 14 Tahun, Berjuang Menghapus Video Pemerkosaannya di Situs Porno

Kompas.com - 11/02/2020, 23:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Lewat blog nya, Rose menceritakan perkosaannya dengan rinci dan menegaskan bahwa Pornhub pada mulanya tidak melakukan apa pun.

Puluhan perempuan dan pria lainnya kemudian mengatakan video perkosaan mereka juga muncul di situs itu.

Baca juga: Polisi Periksa Lokasi Hotel Tempat PNS Pemprov Papua Diduga Lakukan Pemerkosaan

Dukung "ekspresi seksual"

Pornhub mengatakan, "Tuduhan mengerikan ini terjadi pada tahun 2009, beberapa tahun sebelum Pornhub dikuasai pemilik saat ini, jadi kami tidak memiliki informasi tentang bagaimana penanganannya saat itu. Perusahaan menggunakan Vobile, perangkat lunak sidik jari pihak ketiga yang canggih, yang memindai semua unggahan baru agar dapat diketahui apakah terkait dengan materi gelap dan untuk memastikan video asli tidak didukung platform."

Saat ditanyakan BBC terkait dengan video dengan judul yang mirip dengan perkosaan Rose, Pornhub mengatakan, "Kami mendukung semua bentuk ekspresi seksual yang sesuai dengan Aturan Penggunaan, dan meskipun sebagian orang kemungkinan memandang fantasi ini tidak patut, hal ini didukung banyak orang di dunia dan dilindungi berbagai hukum kebebasan menyatakan pendapat."

Tetapi cerita tentang video pelecehan di situs tersebut terus bermunculan.

Pornhub kemudian menerapkan kebijakan mencabut materi tanpa izin, begitu mereka diberi tahu.

Tahun 2019, Pornhub juga mencabut saluran Girls Do Porn, setelah 22 perempuan menuntut karena mereka dipaksa ada di dalam video itu.

Baca juga: Kabur 2 Tahun, Pemerkosa Penderita Gangguan Jiwa Dibekuk Polisi

Penyelidik pornografi

"Pengalaman Rose di tahun 2009, masih terjadi sekarang di sejumlah situs porno yang melakukan streaming gratis - jadi bukan hanya Pornhub," kata Kate Isaacs dari Not Your Porn, kelompok yang menyelidiki situs porno.

"Kita tidak bisa menindak situs porno kecil perseorangan, tetapi situs komersial besar seperti Pornhub harus dimintai pertanggungjawabannya dan sekarang hal tersebut tidak dilakukan. Karena tidak ada hukum yang dapat dipakai sebagai dasar untuk memproses mereka," tambah Isaacs.

Dia mendirikan Not Your Porn ketika sebuah video seks berisi temannya (yang saat itu berumur di bawah 16 tahun) diunggah ke Pornhub.

Kate mengatakan lebih dari 50 perempuan di Inggris menghubunginya dalam enam bulan terakhir.

Mereka mengatakan video seks nya telah diunggah tanpa izin di situs porno.

Di antaranya adalah tiga puluh video yang ditaruh di Pornhub.

Baca juga: Remaja Wanita yang Diperkosa Ayah, Kakak, dan Sepupu Bertahun-tahun Alami Trauma

Masa depan

Di permulaan umur 20 tahun, Rose bertemu Robert, pria yang membantunya membicarakan dan mengatasi penyiksaan yang dialaminya.

Dia berharap mereka akan menikah dan memiliki anak perempuan. Dan anjing pitbull-nya, Bella, juga telah memberikannya kekuatan.

"Saya dibesarkan di antara pitbull. Mereka mungkin dikenal agresif, tetapi anjing ini sebenarnya sangat manis," katanya.

"Mereka menjadi agresif jika disiksa manusia," tambahnya.

"Dalam banyak hal, saya sebenarnya telah dihukum seumur hidup. Sekarang pun, jika sedang di toko, saya berpikir apakah orang yang saya tidak kenal telah menonton video saya."

Tetapi Rose tidak lagi ingin bungkam.

"Senjata paling ampuh para pemerkosa adalah jika Anda tidak bersuara," kata Rose.

Baca juga: Pemkab Tangerang Beri Trauma Healing untuk Siswi Korban Pemerkosaan Pelatih Futsal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com