WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebanyak 109 orang tentara AS dilaporkan mengalami cedera otak ringan sebagai buntut serangan rudal Iran yang terjadi pada 8 Januari lalu.
Berdasarkan jumlah yang disampaikan Pentagon, terdapat kenaikan signifikan sejak laporan terakhir yang menyatakan ada 64 prajurit terluka.
"Hingga saat ini, 109 tentara AS didiagnosis cedera otak traumatis ringan, (mTBI), kenaikan 45 orang dari laporan terdahulu," ujar Pentagon, Senin (10/2/2020).
Baca juga: Akibat Serangan Rudal Iran, 64 Tentara AS Alami Cedera Otak
Dilansir AFP, sebanyak 76 di antaranya sudah kembali bertugas, dengan sisanya masih menjalani evaluasi dari perawatan tim medis.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengklaim tidak ada pasukannya yang terluka dalam serangan rudal Iran di pangkalan AS Irak.
Teheran menembakkan rudal balistik sebagai balasan setelah pada 3 Januari lalu jenderal top mereka, Qasem Soleimani, tewas dibunuh AS.
Soleimani tewas di Bandara Baghdad bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.
Komandan Pasukan Quds, cabang elite dalam Garda Revolusi Iran, itu dibunuh sebagai buntut demonstrasi yang menyasar Kedutaan Besar AS di Baghdad oleh simpatisan Hashed.
Presiden ke-45 AS itu disebut sudah menyetujui rencana pembunuhan itu sejak tujuh bulan lalu, dengan menyebut Qasem Soleimani memberikan ancaman bagi warga dan kepentingannya di Timur Tengah.
Trump diyakini berusaha menurunkan tensi ketegangan dengan tidak menyebutkan jumlah korban luka karena ketegangan yang bisa pecah menjadi perang kapan saja.
Baca juga: Pengunggah Video 2 Rudal Iran Hantam Pesawat Ukraina Bersembunyi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.