Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah China Tangkal Rumor Babi Bisa Bicara di Tengah Wabah Virus Corona

Kompas.com - 10/02/2020, 17:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

GUIYANG, KOMPAS.com - Otoritas di Provinsi Guizhou, China, dilaporkan menangkal rumor aneh tentang babi yang bisa bioara di tengah wabah virus corona.

Kabar burung yang absurd itu terjadi di tengah korban meninggal mencapai lebih dari 900 orang, dengan angka infeksi berada di level 40.000.

Dilansir Guizhou Metropolis Daily via SCMP Minggu (9/2/2020), rumor tentang babi berbicara itu mulai muncul sejak 5 Februari lalu.

Baca juga: 97 Orang Meninggal, China Catatkan Angka Kematian Harian akibat Virus Corona Tertinggi

Dalam rumor tersebut, si babi berkata ke pemiliknya agar dia memasak serta memakan sembilan telur sebelum matahari terbit agar teak terjangkit virus corona.

Rupanya, banyak yang termakan oleh rumor itu. Terbukti dari sejumlah netizen Negeri "Panda" mengunggah gambar sedang memasak telur di media sosial.

Otoritas Guizhou langsung bergerak cepat dengan melacak pihak yang pertama kali menyebarkan kabar burung itu, dan bersumber kepada seorang perempuan.

Berdasarkan keterangan polisi, si perempuan yang tidak diketahui identitiasnya membagikan rumor itu setelah membaca bahwa telur bisa meningkatkan imun tubuh.

Dia kemudian ditahan selama 10 hari sebagai hukuman. Selain rumor, pemerintah juga harus berurusan dengan ulah publik yang mengabaikan anjuran mereka.

Pihak berwenang sudah meminta warga seantero negeri untuk pergi ke luar atau berkumpul dalam jumlah besar. Namun, ada saja yang tak peduli.

Mereka yang tidak peduli biasanya adalah pemain mahjong, permainan populer di China, yang membutuhkan minimal empat orang.

Pada Kamis pekan lalu (6/2/2020), komisi kesehatan di Provinsi Zhejiang menyatakan, mereka melihat kasus penularan di Quzhou County terjadi karena permainan mahjong.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Bertambah, Rupiah Makin Tertekan

Karena itu, pemerintah Jiuhua County menyita lebih dari 600 meja mahjong, atau mengambil sejumlah kartu penting dari penduduk.

Pejabat setempat Zheng Shihua mengatakan, adalah kegiatan normal bagi warga untuk memainkannya saat perayaan Tahun Baru Imlek.

"Sejak wabah ini kami sudah meminta mereka untuk berhenti. Ada yang mendengarkan, ada yang tidak. Ada saja yang berusaha kucing-kucingan dengan kami," papar Zheng.

Dia melanjutkan, warga akan mendapat lagi meja mahjong tersbut, dan diizinkan memainkannya jika wabah virus corona itu berakhir.

Di Maanshan yang berlokasi di Provinsi Anhui, petugas setempat mengambil palu dan menghancurkan meja, membuat kartunya beterbangan.

Diberitakan Maanshan Daily, polisi menghancurkan 16 meja mahjong setelah melakukan inspeksi 40 rumah yang masih beroperasi sejak 28 Januari.

Baca juga: Menko PMK Pastikan Pemerintah Mampu Deteksi Masuknya Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com