GUIYANG, KOMPAS.com - Otoritas di Provinsi Guizhou, China, dilaporkan menangkal rumor aneh tentang babi yang bisa bioara di tengah wabah virus corona.
Kabar burung yang absurd itu terjadi di tengah korban meninggal mencapai lebih dari 900 orang, dengan angka infeksi berada di level 40.000.
Dilansir Guizhou Metropolis Daily via SCMP Minggu (9/2/2020), rumor tentang babi berbicara itu mulai muncul sejak 5 Februari lalu.
Baca juga: 97 Orang Meninggal, China Catatkan Angka Kematian Harian akibat Virus Corona Tertinggi
Dalam rumor tersebut, si babi berkata ke pemiliknya agar dia memasak serta memakan sembilan telur sebelum matahari terbit agar teak terjangkit virus corona.
Rupanya, banyak yang termakan oleh rumor itu. Terbukti dari sejumlah netizen Negeri "Panda" mengunggah gambar sedang memasak telur di media sosial.
Otoritas Guizhou langsung bergerak cepat dengan melacak pihak yang pertama kali menyebarkan kabar burung itu, dan bersumber kepada seorang perempuan.
Berdasarkan keterangan polisi, si perempuan yang tidak diketahui identitiasnya membagikan rumor itu setelah membaca bahwa telur bisa meningkatkan imun tubuh.
Dia kemudian ditahan selama 10 hari sebagai hukuman. Selain rumor, pemerintah juga harus berurusan dengan ulah publik yang mengabaikan anjuran mereka.
Pihak berwenang sudah meminta warga seantero negeri untuk pergi ke luar atau berkumpul dalam jumlah besar. Namun, ada saja yang tak peduli.
Mereka yang tidak peduli biasanya adalah pemain mahjong, permainan populer di China, yang membutuhkan minimal empat orang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan