Bangkok Post dikutip Washington Post memberitakan, nama komandan yang dibunuh Jakraphanth adalah Kolonel Anantharot Krasae.
Baca juga: Tentara Thailand Ini Bunuh 26 Orang di Korat karena Masalah Jual Beli Rumah
Pihak keamanan berusaha melakukan berbagai cara untuk menangkal penembakan massal itu, termasuk dengan mendatangkan ibu Jakraphanth supaya bersedia menyerah.
Diberitakan The Washington Post, ibu Jakraphanth yang tidak disebutkan identitasnya itu didatangkan dari Provinsi Chaiyaphum.
Terdapat video di media sosial, yang tak bisa dibuktikan kebenarannya, bahwa si ibu langsung histeris begitu mendengar anaknya menjadi pelaku penembakan massal.
Didatangkan dari daerah sejauh sekitar 70 kilometer, aparat meminta kepada ibu Jakraphanth supaya bersedia membujuk anaknya agar menyerah.
Baca juga: Kronologi Penembakan Korat yang Dilakukan Seorang Tentara Thailand
Sang tentara Thailand diketahui sempat aktif di media sosial, baik sebelum serangan maupun ketika dia mulai menembaki Distrik Muang.
"Kematian tidak akan bisa dihindari oleh semua orang." Demikian status yang diunggah oleh Jakraphanth sembari membawa senapan dan membunuh 26 orang.
Selain itu, dia juga sempat menuliskan status bagaimana jarinya sudah lelah menarik pelatuk. "Haruskah saya menyerah?" tanyanya.
Dalam pernyataan resmi Facebook, mereka langsung menghapus akun Jakraphanth begitu insiden tersebut terjadi, termausk menangkal gambar-gambar sadis korban tewas.
"Tidak ada tempat di Facebook bagi orang yang melakukan kekejaman, dan kami tak akan membiarkan orang memuji aksinya," ujar perwakilan media sosial tersebut.
Baca juga: Tentara Thailand Ini Sempat Update di Facebook saat Bunuh 17 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.