Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Ini Ulurkan Tangan ke Pria yang Masuk ke Kolam

Kompas.com - 09/02/2020, 17:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Sebuah momen menyentuh hati terekam kamera, di mana seekor orangutan mengulurkan tangan ke arah pria yang sedang berada di kolam.

Adalah fotografer amatir Anil Prabhakar yang mengabadikan gambar ini, di mana peristiwa itu terjadi di Borneo (Kalimantan) dan menjadi viral.

Anil tengah bersafari dengan teman dari organisasi konservasi yang dikelola Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) saat melihat momen itu.

Baca juga: Hutan Terbakar, Induk dan Anak Orangutan Bersarang di Depan Rumah Warga, Kurus Kurang Gizi

Kepada CNN dilansir Sabtu (8/2/2020), Anil mengisahkan awalnya terdapat laporan bahwa ada ular, dengan pawang berangkat untuk membersihkannya.

Di saat dia masuk ke dalam kolam untuk mengecek itulah, seekor orangutan datang mendekat dan tanpa disadari, mengulurkan tangan kepada pria itu.

"Sepertinya hewan itu mengatakan 'bisakah aku membantumu?' Saya tak pernah berharap ada momen seperti ini. Saya langsung mengabadikannya. Sangat emosional," terangnya.

Dia langsung mengunggah foto tersebut di Instagram disertai dengan keterangan "Biarkan aku membantumu. Saat kemanusiaan mulai hilang di diri kita. Kadang hewan membantu kita kembali".

Anil, seorang pakar geologi dari Kerala, India, mengungkapkan bahwa ular berbisa merupakan predator bagi orangutan, yang sudah dikategorikan terancam punah.

Si pawang akhirnya memilih untuk menjauh dari binatang anggun itu sebelum keluar dari air. Anil kemudian menanyakan alasannya.

"Pawang itu menjawab bahwa orangutan itu adalah hewan liar. Dia mengaku tidak bisa memprediksi bagaimana mereka akan bereaksi," jawab Anil.

Dia menuturkan momen itu berlangsung selama tiga sampai empat menit. Meski begitu, dia mengaku sangat bahagia sudah melihatnya.

Baca juga: Habitat Terusik Tambang dan Pembalakan Liar, Orangutan Masuk Kebun Warga di Kalbar

Orangutan merupakan kera besar Asia, dan kebanyakan ditemukan di Kalimantan (Borneo) yang masuk dalam wilayah Indonesia, serta Sumatra.

Di Sabah dan Serawak yang merupakan kawasan Malaysia, jumlahnya tinggal 10 persen. Adapun populasinya menurun hingga 80 persen dalam tiga generasi terakhir.

Kera itu bakal dibawa ke pusat penangkaran jika mengalami cedera, menjadi incaran pemburu gelap, hingga menghadapi ancaman habitat mereka yang menipis.

Berdasarkan keterangan BOS, jumlah mereka terus menurun selain karena faktor manusia, juga kemampuan reproduksi mereka yang rendah.

Seekor induk orangutan hanya bisa melahirkan dalam kurun waktu enam hingga delapan tahun di alam liar.

Baca juga: Menjaga Populasi dan Habitat Orangutan di Lansekap Sungai Putri-Taman Nasional Gunung Palung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com