Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan kepada AFP, Taliban hanya menyatakan mereka bakal "menyelidiki" insiden yang terjadi.
Total, sekitar 2,400 tentara AS tewas di Afghanistan sejak Washington menggelar invasi yang diselenggarakan pada Oktober 2001 silam.
Penyerangan tersebut terjadi ketika Utusan Khusus AS Zalmay Khalilzad selama 18 bulan mengupayakan perjanjian damai dengan Taliban.
Nantinya, perjanjian itu bisa membuat Pentagon memulangkan pasukan yang tersisa. Sebagai gantinya, Taliban tak akan menjadikan Afghanistan sebagai sarang teroris.
Banyak yang ragu dengan perjanjian itu, di mana Trump sendiri pada September 2019 sempat menyebut negosiasi "sudah mati" menyusul serangkaian serangan terhadap militernya.
Baca juga: AS Disebut Bakal Umumkan Penarikan 4.000 Tentara dari Afghanistan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan