Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Peringatkan Virus Corona Meninggal, Dampak Obsesi China akan "Stabilitas"

Kompas.com - 08/02/2020, 19:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International menyoroti kematian Li Wenliang, dokter yang memperingatkan virus corona, sebagai imbas dari obsesi China terkait "stabilitas".

Li, seorang ophthamologis dari Rumah Sakit Wuhan, menemukan virus itu ketika tengah bekerja di departemennya pada akhir Desember lalu.

Upayanya memperingatkan koleganya akan bahaya virus corona ini membuatnya didatangi polisi, di mana dia dianggap sudah menyebarkan berita bohong.

Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Merasa Teraniaya Saat Didatangi Polisi

Li Wenliang, yang mengaku juga terinfeksi patogen itu, dianggap setelah wabah itu akhirnya merebak dan membunuh lebih dari 700 orang.

Pada Jumat (7/2/2020), terungkap bahwa dokter berusia 34 tahun itu meninggal, dan memantik kemarahan seantero China karena dianggap tidak merespons peringatannya.

Direktur Regional Amnesty International untuk Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Nicholas Bequelin berujar, kasus Li adalah pengingat yang tragis.

"Tentang bagaimana obsesi Pemerintah China akan 'stabilitas', mendorong negara itu untuk menekan informasi penting tentang hal yang menjadi kepentingan umum," jelasnya.

Dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Bequelin mengatakan bahwa Beijing harus belajar dari kasus Li, dan mengadopsi pendekatan dengan penghormatan hak untuk memerangi virus corona.

“Tak ada yang berhak menghadapi pelecehan atau sanksi karena berbicara tentang kondisi bahaya bagi publik, hanya karena hal itu bisa mempermalukan pemerintah,” ujar dia.

Dalam wawancara eksklusif dengan New York Times, Li menuturkan bahwa dia segera menemukan bahwa tingkat penularan patogen itu sangat tinggi.

"Saya tahu ketika saya terlibat kontak dengan pasien yang sudah tertular. Karena penyakit itu tak menunjukkan gejala tertentu, saya jadi kurang berhati-hati," ujarnya.

Baca juga: Status Darurat Virus Corona Naik, Warga Singapura Panik Serbu Supermarket

Karena menduga bahwa virus itu bisa menular dari manusia ke manusia, pada 31 Desember dia memutuskan memperingatkan koleganya via WeChat.

Dugaannya merujuk pada adanya kabar mengenai pasien yang dikarantina karena virus tersebut sehingga dia merasa perlu melakukan langkah pencegahan.

Dia mengaku sangat sedih dan teraniaya ketika Biro Keamanan Publik mendatanginya, dan memintanya menekan surat peringatan.

Dalam surat tersebut, Li Wenliang diperingatkan untuk menjaga perilakunya. Jika terus mengulangi perbuatannya, dia akan berurusan dengan hukum.

Pertama kali terdeteksi di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, patogen dengan kode 2019-nCov tersebut menginfeksi lebih dari 34.000 orang.

Baca juga: Mengenang Dokter Li Wenliang, Pertama Kali Ingatkan Wabah Corona hingga Meninggal karena Terinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com