Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga AS Meninggal karena Virus Corona di Wuhan

Kompas.com - 08/02/2020, 12:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa warganya ada yang meninggal karena wabah virus corona di Wuhan, China.

Dilansir AFP Sabtu (8/2/2020), laporan itu merupakan kasus kedua kematian dari bukan orang China daratan, sejak pertama kali tercatat pada Desember 2019.

"Kami bisa mengonfirmasi bahwa warga AS berusia 60 tahun yang didiagnosa terkena virus corona meninggal di rumah sakit Wuhan pada 6 Februaro," ujar Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: Ramai Penggunaan Suplemen untuk Tangkal Virus Corona, Benarkah?

Ini adalah kali pertama virus dengan kode 2019-nCov tersebut membunuh warga asing, dan kedua setelah Hong Kong mengumumkan warganya meninggal pada Selasa (4/2/2020).

Kematiannya termasuk dalam total 722 korban meninggal akibat patogen yang diumumkan oleh pemerintah China pada Sabtu waktu setempat.

Laporan kematian itu melampaui jumlah korban fatal wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah di China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Otoritas lokal menyatakan terdapat 86 kematian baru dalam 24 jam terakhir, dengan 81 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei.

Kemudian dalam pembaruan harian, pemerintah juga mengatakan terdapat 3.399 penularan baru, membuat angka infeksi berada di level 34.500.

Baca juga: AS Tawarkan Rp 1,3 Triliun ke China dan Negara Lain untuk Tangkal Virus Corona

Saat mewabah pada 17 tahun silam, penyakit SARS yang juga berasal dari keluarga virus corona membunuh 650 orang di Negeri "Panda" dan Hong Kong.

Negeri "Panda" mengalami kesulitan menangkal wabah tersebut, meski sudah mengisolasi 56 juta orang di Hubei dan ibukotanya, Wuhan.

Kota-kota lain di luar Hubei juga mengalami pembatasan akses, dengan pemerintah setempat hanya mengizinkan sedikit orang meninggalkan rumah.

Jumat (7/2/2020), Li Wenliang, dokter yang memperingatkan virus itu untuk pertama kalinya sebelum dibungkam polisi, meninggal.

Kematiannya menimbulkan kecaman dan kemarahan dari publik Negeri "Panda", terutama setelah melihat cara pemerintah menangani krisis ini.

Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Merasa Teraniaya Saat Didatangi Polisi

Apalagi, lebih dari 20 negara sudah terjangkit virus itu, dengan Filipina dan Hong Kong mengumumkan kasus kematian di luar China.

Di Singapura, otoritas lokal mengumumkan menaikkan status darurat ke oranye, satu tingkat di bawah merah yang merupakan tingkat tertinggi.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan untuk melarang warga asing dengan riwayat pergi ke Negeri "Panda" untuk datang.

Sejumlah maskapai juga memutuskan untuk menangguhkan sementara penerbangan ke Negeri "Panda", dengan Cathay pacific meminta 27.000 stafnya mengambil cuti tak dibayar selama tiga pekan.

Adapun di Jepang, 61 orang dalam kapal pesiar dikonfirmasi positif terkena virus yang berasal dari perdagangan hewan liar di Pasar Seafood Huanan, Wuhan itu.

Baca juga: 717 Orang Meninggal akibat Virus Corona, 34.000 Orang Terinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com