Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga AS Diculik oleh Taliban di Afghanistan

Kompas.com - 06/02/2020, 19:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Seorang warga Amerika Serikat (AS) dilaporkan diculik oleh milisi yang berasal dari kelompok Taliban pada pekan lalu.

Mark R Frerichs dari Lombard, Illinois, diculik pada Jumat pekan lalu (31/1/2020) di Khost, di kawasan tenggara perbatasan dengan Pakistan.

Frerichs disebut adalah mantan penyelam Angkatan Laut AS, dan direktur pelaksana International Logistical Support, kontraktor bagi Washington.

Baca juga: Ditahan Taliban 3 Tahun, Timothy Weeks Tak Pernah Berhenti Berharap

Berdasarkan informasi di LinkedIn, dia adalah insinyur sipil di sejumlah daerah konflik mulai dari Irak hingga Sudan selama 10 tahun terakhir.

Sumber internal AS dilansir Newsweek Rabu (5/2/2020) berujar, Frerichs rutin bepergian ke Afghanistan sejak 2012, di mana tugasnya adalah konsultan logistik.

Sementata tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab, sumber AS itu yakin pria 57 tahun itu disekap kelompok yang berafiliasi dengan Taliban, Jaringan Haqqani.

Upaya menemukannya dilakukan oleh tim gabungan baik dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, maupun Biro Investigasi Federal (FBI).

Jika nantinya militer harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan, maka tugas tersebut bakal diserahkan kepada pasukan khusus AS.

Selama beberapa hari terakhir militer sudah melakukan pencarian darat maupun pengumpulan intelijen untuk melacak di mana lokasi Frerichs.

Selain itu, mereka juga melaksanakan penguasaan topografi Afghanistan yang rumit, dengan tantangan cuaca musim dingin yang buruk dan menghalangi pencarian oleh drone.

Kabar itu pertama kali didapat Newsweek pada Senin (3/2/2020), di mana tim multi-agensi, The Hostage Recovery Fusion Cell, meminta agar kabar itu ditunda publikasinya hingga ada perkembangan dalam pencarian Frerichs.

"Keselamatan warga AS di luar negeri adalah prioritas bagi Kementerian Luar Negeri," kata juru bicara The Hostage Recovery Fusion Cell, Holly Jensen.

Baca juga: Tukar Tawanan, Taliban Bebaskan 2 Profesor Asal AS dan Australia

Badan itu dibentuk oleh mantan Presiden Barach Obama pada 2015, setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memenggal jurnalis James Foley dan Steven Sotloff.

Hingga 2018, FBI melaporkan bahwa 180 warga AS yang diculik oleh kelompok kriminal maupun organisasi teroris bisa dikembalikan.

Adapun Jaringan Haqqani dulunya adalah sekutu Washington, tepatnya aset Badan Intelijen Pusat AS (CIA), dalam mencegah Uni Soviet mendirikan negara satelit di Afghanistan.

Namun, kelompok tersebut kini berbalik menyerang Negeri "Uncle Sam" dan menjadi dalang penculikan sejumlah warga negara asing lainnya.

Pada November, tiga petinggi Haqqani dilepaskan sebagai ganti dari satu warga AS dan satu orang Australia yang disekap sejak 2016.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut pertukaran itu adalah "gestur baik", dengan Presiden Donald Trump berharap langkah itu bisa memberi jalan bagi negosiasi dengan Taliban.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang, Taliban Bantah Terlibat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com